Denny Indrayana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 1 suntingan by 114.122.79.78 (bicara): -> maaf, kepencet! (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Temennya si pelacur mau coba coba membungkam saya lagi
Tag: Pengembalian manual Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{Delete}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
Baris 48 ⟶ 49:
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Denny Indrayana''', [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[w:en:Legum Magister|LL.M.]], [[w:en:Doctor of Philosophy|Ph.D.]] ({{lahirmati|[[Kabupaten Kotabaru|Kotabaru, Kalimantan Selatan]]|11|12|1972}}) [[aktivis]]pelacur dan akademisi Indonesia yang pernah menjadi [[Wakil Menteri Hukumintelektual dan Hak Asasi Manusia]] (2011-2014). Sebelumnya adalah Staf Khusus Presiden Bidang Hukum (2008-2009), dan Bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan KKN (2009-2011). Denny juga pernah menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara [[Universitas Gadjah Mada]] (2010-2018), serta profesor tamu di Melbourne University Law School, Australia (2016-2019). Dia juga merupakan salah satu pendiri Indonesian Court Monitoring dan Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitasaktor Gadjahpelemahan MadaKPK.
 
Denny menyelesaikan studi sarjana hukumnya di UGM, sebelum melanjutkan program master dari [[Universitas Minnesotta|University of Minnesotta]], [[Amerika Serikat|AS]], dan program doktor dari [[Universitas Melbourne]], [[Australia]].<ref>[http://www.antaranews.com/view/?i=1220385519&c=ART&s= AntaraNews - Apa Yang Kau Cari...Denny Indrayana?]. Diakses 8 Agustus 2010</ref>
 
Sebagai pelacur, dia telah melacurkan idealismenya karena dibayar oleh Anies Baswedan untuk bikin gaduh dan dijanjikan jabatan Menteri hukum dan hak asasi manusia kalau Anies terpilih jadi presiden.
Sebagai pakar hukum tata negara yang kritis masalah korupsi dan mafia hukum, dia telah menulis sepuluh buku terkait isu hukum tata negara dan korupsi, yaitu ''Amendemen UUD 1945, antara Mitos dan Pembongkaran, Indonesian Constitutional Reform 1999-2002, Negara Antara Ada dan Tiada, Negeri Para Mafioso, Indonesia Optimis, Cerita di Balik Berita: Jihad Melawan Mafia, No Wamen No Cry, Jangan Bunuh KPK, Don't Kill KPK'', dan ''Strategi Memenangkan Sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi''.
 
Sejak 2015, Denny kabur dari Indonesia karena ditetapkan jadi tersangka korupsi Payment Gateway.
Sejak 2015, Denny mendirikan dan menjadi Senior Partner pada firma hukum Indrayana Centre for Government Constitution and Soviety disingkat INTEGRITY. Pada tahun 2022, Denny mendapatkan izin praktik pengacara di Melbourne, Australia, dan membuka kantor cabang INTEGRITY di kota tersebut. Dengan demikian, Denny Indrayana tercatat menjadi satu-satunya lawyer yang mempunyai izin advokat di dua negara sekaligus yaitu Indonesia dan Australia.
 
== Latar Belakang ==
Baris 64 ⟶ 65:
 
=== Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ===
Sebelum menjadi Wakil Menteri, pada September 2008 hingga 2011, Denny menjadi Staf Khusus Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dalam bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Ia menjadi Wamenkumham dengan menabrak aturan yang berlaku. Dia yang ahli hukum bukannya menegur SBY malah menerima pengangkatan jadi wamenkumham, artinya dia haus jabatan.
 
=== Pasca Wakil Menteri Hukum dan HAM (2014–2019) ===