Pakubuwana XII: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
|name = Pakubuwana XII <br />{{java|ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧑꧒꧇}}
|title = Sri Susuhunan Pakubuwana XII
|image =
|caption =
|succession = [[Susuhunan Surakarta]]
|Born = 01 Oktober 2001 – <br> 13 Rajab 1422
Baris 17:
|reg-type3 = [[Presiden Indonesia|Presiden]]
|regent3 = [[Soekarno]]
|spouse = KRAy. Mandayaningrum <br /> KRAy. Rogasmara <br /> KRAy. Pradapaningrum/
|house = [[Wangsa Mataram|Mataram]]
|regnal name = ''Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Ingkang Jumeneng kaping Kalih Welas ing Nagari Surakarta Hadiningrat''
Baris 44:
== Riwayat Pemerintahan ==
=== Masa Revolusi Fisik ===
[[Berkas:
Raden Mas Suryo Guritno naik takhta sebagai Pakubuwana XII pada tanggal [[11 Juni]] [[1945]]. Awal pemerintahan Pakubuwana XII hampir bersamaan dengan lahirnya [[Republik Indonesia]]. Karena masih berusia sangat muda, dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, ia sering kali didampingi ibunya, GKR. Pakubuwana, yang dikenal dengan julukan ''Ibu Ageng''. Pakubuwana XII dijuluki '''Sinuhun Hamardika''' karena merupakan Susuhunan Surakarta pertama yang memerintah pada era kemerdekaan.
Baris 51:
Selama [[Revolusi Nasional Indonesia|revolusi fisik]] Pakubuwana XII memperoleh pangkat militer kehormatan (tituler) Letnan Jenderal dari [[Soekarno|Presiden Soekarno]]. Kedudukannya itu menjadikan ia sering diajak mendampingi [[Soekarno|Presiden Soekarno]] meninjau ke beberapa medan pertempuran. Tanggal [[12]]-[[13]] [[Oktober]] [[1945]], Pakubuwana XII sendiri bahkan ikut serta menyerbu markas Kenpetai di Kemlayan. Ia juga berkenan ikut melakukan penyerbuan ke markas Kenpetai di Timuran. Sewaktu melakukan penyerbuan ke markas Kido Butai di daerah Mangkubumen, Pakubuwana XII juga menyempatkan berangkat bersama anggota [[KNIL|KNI]] dan berhasil kembali dengan selamat.
[[Berkas:President Sukarno, Paku Buwono XII, and Prince Mangkunegoro having dinner TimeLife image 651020.jpg|jmpl|250x250px|Susuhunan Pakubuwana XII menerima kunjungan [[Soekarno|Presiden Soekarno]] dan para pejabat pemerintah [[Republik Indonesia]] di [[Keraton Surakarta|Sasana Handrawina, Keraton Surakarta]], tahun [[1946]]. Tampak duduk di sebelah susuhunan, adalah [[Mangkunegara VIII|Adipati Mangkunegara VIII]] dan [[Soeroso|R.P. Soeroso]].]]
[[Belanda]] yang tidak merelakan kemerdekaan [[Indonesia]] berusaha merebut kembali negeri ini dengan kekerasan. Pada bulan [[Januari]] [[1946]] [[ibu kota Indonesia]] terpaksa pindah ke [[Yogyakarta]] karena [[Jakarta]] jatuh ke tangan [[Belanda]]. Pemerintahan [[Indonesia]] saat itu dipegang oleh [[Sutan Syahrir]] sebagai [[perdana menteri]], selain [[Soekarno|Presiden Soekarno]] selaku kepala negara. Sebagaimana umumnya pemerintahan suatu negara, muncul golongan oposisi yang tidak mendukung sistem pemerintahan [[Sutan Syahrir|Perdana Menteri Sutan Syahrir]], misalnya kelompok [[Jenderal Sudirman]].
Baris 58 ⟶ 59:
=== Usaha mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:Soesoehoenan Pakoe Boewono XII van Solo bij gewonde soldaten.jpg|jmpl|
Pakubuwana XII juga ikut berjuang bersama rakyat mempertahankan Kemerdekaan Indonesia karena ia menyadari kedudukannya sebagai tokoh masyarakat adat terlebih dirinya adalah seorang Letnan Jenderal (tituler) TKR. Maka Pakubuwana XII bertekad untuk ikut berjuang, salah satunya adalah dengan memberikan asset keraton Surakarta, untuk mendukung kebutuhan perjuangan nasional. Pakubuwana XII juga banyak memberikan asset-asset dan inventaris baik barang maupun keuangan dalam mensuplai kebutuhan logistik dan dana, serta berbagai macam persenjataan. Hampir seluruh kekayaan keraton diberikan tanpa sisa untuk kepentingan perjuangan nasional.<ref>Setiadi, B. Had:Raja di Alam Republik: Keraton Kasunanan Surakarta dan Pakubuwono XII” halaman 56, Bina Rena Pariwara, 2000</ref>
|