Kerajaan Sekar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Baris 169:
[[Machmud Singgirei Rumagesan]] ditetapkan menjadi raja pada tahun 1915 dan diakui secara resmi oleh pemerintah Belanda. Namun kerap kali Raja Rumagesan justru memberontak dari Belanda. Pemberontakan Machmud Rumagesan diawaki dengan konflik yang menyangkut Maskapai Colijn, perusahaan penambangan minyak yang beroperasi di Kokas. Pada awal pendirian operasi di Kokas ini, sangat difasilitasi oleh Raja Rumagesan dan penduduk sekitar, sehingga perusahaan ini menyetujui ketika hasil gaji diberikan kepadanya untuk didistribusikan ke penduduk. Akan tetapi Bestuur Assistent lokal meminta Raja Rumagesan memberikan kembali uang tersebut kepadanya, namun ditolak Raja Rumagesan. Bestuur Assistent tersebut melapor ke Controleur van den Terwijk, yang kemudian terlibat dalam perkelahian dengan Raja Rumagesan. Penduduk sekitar mendukung Raja Rumagesan dan hampir membunuh van den Terwijk. Pemberontakan menjadi lebih luas sehingga pemerintahan kolonial Belanda yang berpusat di [[Fakfak]] kemudian mengirimkan pasukan. Pada akhirnya 73 warga setempat dan 5 kepala kampung ditangkap dan dijatuhi hukuman 2-10 tahun penjara. Sedangkan Raja Rumagesan sendiri dijatuhi hukuman 15 tahun penjara di Saparua, Maluku.<ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref> Di dalam penjara Rumagesan berhasil menulis surat meminta bantuan [[Muhammad Husni Thamrin]] anggota Volksraad saat itu. Thamrin berhasil menghadirkan kasus Rumagesan di pengadilan dimana bisa dibuktikan ia tidak bersalah sehingga dibebaskan tahun 1941. Machmud Singgirei Rumagesan sendiri kemudian terlibat dalam beberapa perlawanan Indonesia melawan Kolonial Belanda di Papua.<ref name="Kemdikbud 1983 p.42">{{Cite web|last1=Patiara|first1=John|last2=Renwarin|first2=Herman|last3=Soedharto|first3=Bondan|last4=Palangan|first4=M.|date=1983|title=Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/14100/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20irian%20jaya.PDF|website=Kemdikbud|page=42| access-date=2021-11-03}}</ref><ref name="Damarjati 2020">{{Cite news| last=Damarjati | first=Danu | title=Mengenal Machmud Rumagesan, Pahlawan Berjuluk 'Jago Tua dari Irian Barat' |work=[[Detik.com|detikcom]] | date=2020-11-14 | url=https://news.detik.com/berita/d-5254543/mengenal-machmud-rumagesan-pahlawan-berjuluk-jago-tua-dari-irian-barat | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref><ref name="Patriot Irian Damai">{{cite book | last=Dajoh | first=Marius Ramis | title=Patriot Irian Damai | year=1957 | publisher=Grafica Jakarta | url=https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20381101-Patriot%20irian%20damai,%201956.pdf | language=id | access-date=2022-04-16}}</ref>
 
Setelah Raja Machmud Singgirei Rumagesan mangkat, pimpinan kerajaan diwariskan kepada putranya Amir Syahdan Rumagesan.<ref name="Sukamto 2004 p. 73">{{cite book | last=Sukamto | first=A.E. | title=Pemetaan peran & kepentingan para aktor dalam konflik di Papua | publisher=Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Riset Kompetitif Pengembangan Iptek, Sub Program Otonomi Daerah, Konflik, dan Daya Saing | year=2004 | isbn=978-979-3584-34-8 | url=https://books.google.com/books?id=wIR0AAAAMAAJ | language=id | access-date=2022-04-17 | page=73}}</ref> Tetapi setelah Amir meninggal terjadi konflik suksesi. Sehingga Rustuty Rumagesan anak Singgirei dari putri keturunan Gowa, menjadi pemimpin. Tetapi Rustuty menolak gelar raja dan mengambil jalnjalan tengah bergelar “Ratu Petuanan Tanah Rata Kokoda”. Rustuty menikah dengan Sri Harijanto Tjitro Soeksoro, yang merupakan bangsawan keturunan [[Mangkunegara III]].<ref>[https://batampos.co.id/2018/01/14/mengenal-rustuty-rumagesan-satu-satunya-perempuan-yang-bertakhta-di-papua/#:~:text=Kerajaan%20Sekar%20merupakan%20satu%20di,Fak-Fak%2C%20Papua%20Barat. https://batampos.co.id/2018/01/14/mengenal-rustuty-rumagesan-satu-satunya-perempuan-yang-bertakhta-di-papua/#:~:text=Kerajaan%20Sekar%20merupakan%20satu%20di,Fak-Fak%2C%20Papua%20Barat.]</ref> Setelah Rustuty meninggal, Pamannya Arief Rumagesan, cucu ke-lima Singgirei menjabat menjadi raja dengan gelar “Raja Petuanan Pikpik Sekar”.<ref name="Janur 2020">{{Cite news| last=Janur | first=Katharina | title=Keberanian Machmud Singgirei Rumagesan, Kobarkan Semangat Persatuan Bangsa |work=[[Liputan6.com]] | date=2020-11-10 | url=https://www.liputan6.com/regional/read/4404859/keberanian-machmud-singgirei-rumagesan-kobarkan-semangat-persatuan-bangsa | language=id | access-date=2022-04-16| editor-last=Hida | editor-first=Ramdania El }}</ref>
 
==Catatan==