Bahasa Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Prayoga123 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
||
Baris 54:
|sk=NE
}}
'''Bahasa Sunda''' (''basa Sunda'', [[aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{sund|ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ}}, [[Abjad Pegon|Pegon]]: باسا سوندا) adalah sebuah bahasa dari cabang [[rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]] dalam [[rumpun bahasa Austronesia]]. Bahasa ini umumnya dituturkan oleh penduduk bersuku Sunda di wilayah bagian barat pulau Jawa.
Bahasa Sunda juga dituturkan oleh diaspora Sunda di beberapa wilayah lain di Indonesia dan di luar Indonesia. Bahasa ini memiliki penutur setidaknya 42 juta orang pada tahun 2016.
Baris 151:
== Sistem penulisan ==
=== Aksara Sunda (Kaganga) ===
{{Main|Aksara Sunda Baku|Aksara Sunda Kuno}}Mulanya bahasa Sunda ditulis dengan [[aksara Sunda]]. Aksara Sunda merupakan salah satu aksara [[Rumpun aksara Brahmi|berumpun Brahmi]] yang diturunkan dari [[aksara Pallawa]] lewat [[aksara Kawi]].
Bukti-bukti tertulis mengenai evolusi aksara ini muncul di beberapa prasasti yang ditemukan dari abad ke-10 hingga abad ke-15 M pada masa keemasan [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]]. Prasasti yang diyakini merupakan kunci evolusi aksara Sunda adalah [[Prasasti Batutulis]], [[Prasasti Astana Gede]], dan [[Prasasti Kebantenan]].<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/897825910|title=Architectural conservation award Bandung = Penghargaan konservasi bangunan cagar budaya|last=Hartono, Dibyo,|isbn=978-979-692-541-4|location=Bandung, West Java, Indonesia|oclc=897825910}}</ref><ref>{{Cite book|title=Wacana bahasa dan sastra Sunda lama|last=Danasasmita|first=M.|publisher=STSI Press|year=2001|isbn=|location=Bandung|pages=|url-status=live}}</ref>
Dahulu aksara ini dituliskan di permukaan batu. Pada abad ke-15 hingga ke-16, aksara Sunda kuno mulai berevolusi jauh dari aksara Kawi dan mudah dikenali perubahannya.
Aksara ini kemudian lebih banyak ditulis di atas daun lontar. Aksara tersebut digunakan dalam penulisan naskah ''[[Perjalanan Bujangga Manik|Bujangga Manik]]'', ''[[Carita Parahyangan]]'' dan ''[[Carita Waruga Guru]].''<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/45463431|title=Ensiklopedi Sunda : alam, manusia, dan budaya, termasuk budaya Cirebon dan Betawi|date=2000|publisher=Pustaka Jaya|others=Rosidi, Ajip, 1938-, Pustaka Jaya (Firm)|isbn=979-419-259-7|edition=Cet. 1|location=[Jakarta]|oclc=45463431}}</ref> Naskah ini kelak dijadikan sebagai rujukan bagi pengembangan aksara Sunda yang kemudian, aksara Sunda baku.
Baris 163:
=== Alfabet Bahasa Sunda ===
{{utama|Alfabet bahasa Sunda}}
Kolonialisasi di Nusantara menyebabkan aksara Sunda kuno menjadi terancam. Bersama dengan keluarnya ultimatum dari [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] pada tanggal 3 November 1705, aksara Sunda kuno dan Rikasara Cirebon punah. Setiap orang yang menulis dokumen-dokumen resmi hanya diperbolehkan menulis aksara Jawa yang dimodifikasi, [[abjad Pegon]], dan alfabet Latin untuk menuliskan bahasa Sunda. Alfabet Latin sendiri mulai diintensifkan untuk mentranskripsi karya-karya yang ditulis menggunakan aksara Sunda Kuno dan Pegon pada abad ke-19 hingga ke-20.
Salah satu tokoh yang berjasa dalam transkripsi aksara Cacarakan dan Sunda ke Latin adalah seorang keturunan Bugis-Sunda bernama [[Daeng Kanduruan Ardiwinata]] (1866–1947) yang menulis buku berjudul ''Palanggéran Nuliskeun Aksara Sunda ku Aksara Walanda'' (terbitan Commissie voor de Volkslectuur tahun 1912) yang berisi aturan transkripsi bahasa Sunda menggunakan alfabet Latin serta ''Élmuning Basa Sunda'' (edisi I 1916 dan II 1917) yang berisi peraturan tata bahasa Sunda modern.<ref>{{Cite book|title=Daeng Kanduruan Ardiwinata, sastrawan Sunda|url=https://archive.org/details/gottesdienstlic00jacogoog|last=Kartini|first=T.|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1979|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/271724799|title=Kamus linguistik|last=Kridalaksana, Harimurti.|date=2008|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3570-8|edition=Ed. 4|location=Jakarta|oclc=271724799|access-date=2019-12-25|archive-date=2009-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20090715022747/http://www.worldcat.org/oclc/271724799|dead-url=no}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/262737609|title=Sisi senyap politik bising|date=2007|publisher=Penerbit Kanisius|others=Budi Susanto, A., 1952-|isbn=9789792116588|location=Yogyakarta|oclc=262737609}}</ref>
|