Astadasaparwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎top: clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 166:
=== [[Swargarohanaparwa]] ===
Kitab [[Swargarohanaparwa]] merupakan kitab kedelapan belas dari seri Astadasaparwa. Kitab ini menceritakan akhir kisah perjalanan suci yang dilakukan oleh [[Pandawa]]. Kisahnya diawali dengan penolakan [[Yudistira]] yang tidak mau berangkat ke [[surga]] jika harus meninggalkan anjing yang setia menemani dalam perjalanannya. Atas ketulusan hati Yudistira, si anjing pun menampakkan wujud aslinya sebagai Dewa [[Dharma]], ayah Yudistira. Dewa Dharma mengatakan bahwa Yudistira telah berhasil melewati ujian yang diberikan kepadanya dengan tenang. Setelah mengetahui yang sebenarnya, Yudistira bersedia berangkat ke surga. Sesampainya di surga, Yudistira terkejut karena tidak menemukan saudara-saudaranya yang saleh, melainkan mendapati bahwa [[Duryodana]] beserta sekutunya yang jahat ada di sana. Sang Dewa mengatakan bahwa mereka bisa berada di surga karena gugur di tanah suci [[Kurukshetra]]. Yudistira kemudian berangkat ke neraka. Di sana ia mendengar suara saudara-saudaranya yang menyayat agar mau menemani penderitaan mereka. Yudistira yang memilih untuk tinggal di neraka bersama saudara yang saleh daripada tinggal di surga bersama saudara yang jahat membuat para Dewa tersentuh. Tabir ilusi pun dibuka. Dewa [[Indra]] menjelaskan bahwa sebenarnya saudara-saudara Yudistira telah berada di surga bersama dengan saudaranya yang jahat. Yudistira pun menyadarinya kemudian hidup berbahagia di surga setelah membuang jasadnya.
Sekian Isi dari 18 Rangkaian Parwa dalam Mahabarata.
 
== Lihat pula ==