Nasihat apostolik [[Laudate Deum]], yang dianggap sebagai teks lanjutan dari Laudato si', diterbitkan pada tanggal 4 Oktober 2023. FrancesPaus mencatatFransiskus mengatakan bahwa {{quote|Delapan tahun telah berlalu sejak saya menerbitkan Surat Ensiklik ''Laudato Si'si' '', ketika saya ingin berbagi dengan Anda semua, saudara dan saudari saya di planet kita yang sedang menderita, keprihatinan saya yang tulus terhadap pemeliharaan rumah kita bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa tanggapan kita belum memadai, sementara dunia tempat kita hidup sedang runtuh dan mungkin mendekati titik puncaknya. (LD 2)}}
Paus Fransiskus bertujuan untuk memperjelas dan menyelesaikan ide-idenya mengenai ekologi integral, sekaligus menyuarakan peringatan, dan seruan untuk saling bertanggung jawab, dalam menghadapi darurat iklim. Jurnalis Jason Horowitz dan Elisabetta Povoledo menyatakan bahwa “delapan tahun setelah surat penting mengenai kewajiban umat manusia untuk melindungi lingkungan, Paus Fransiskus memperingatkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan, dan harus dilaksanakan secepatnya.”<ref name=":0">{{cite Kutipan berita news|last=Horowitz |first=Jason |last2=Povoledo |first2=Elisabetta |date=2023-10-04 |title=Francis Mengeluarkan Seruan Mendesak untuk Menyelamatkan Planet di Dekat 'Titik Puncaknya' |bahasa=en-US | work=The New York Times |url=https://www.nytimes.com/2023/10/04/world/europe/pope-francis-letter-climate-change.html |access-date=2023-11-29 |issn=0362-4331}}</ref>
Secara khusus, Seruan tersebut menyebutkan [[Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023]], yang diadakan di [[Dubai]] pada akhir November dan awal Desember 2023. Ia mendesak pemerintah agar menjadikan konferensi ini sebagai titik balik dalam perubahan iklim. perjuangan mendesak melawan krisis iklim.<ref>{{Kutip beritacite news|last=Harvey |first=Fiona |last2= |first2= |date=2023-10-04 |title=Paus mendesak negara-negara kaya untuk melakukan perubahan besar dalam mengatasi iklim krisis |bahasa=en-ID |work=The Guardian |url=https://www.theguardian.com/environment/2023/oct/04/pope-francis-mendesak-dunia-kaya-untuk-melakukan-perubahan-mendalam-untuk-menangani-krisis-iklim |tanggal-akses=29-11-2023 |issn=0261-3077}}</ref>
Meskipun Laudato si' “memiliki dampak transversal dan sangat mendalam di dalam dan di luar Gereja Katolik”, menurut Paolo Conversi, koordinator Observatorium Laudato Si', sebuah kelompok interdisipliner di [[Universitas Kepausan GregorianGregoriana]] di Roma, Laudate Deum menjadi buktinya.bukti bahwa Paus Fransiskus merasa pesannya belum cukup didengar.<ref name=":0" /> “Apa yang diminta dari kita tidak lain adalah tanggung jawab tertentu atas warisan yang akan kita tinggalkan”, kata Paus Fransiskus, “begitu kita lulus dari dunia ini.”<ref name=":0" />