Tsunami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{other uses}}
[[Berkas:2004-tsunami.jpg|jmpl|ka|300px250px|[[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|Tsunami Samudra Hindia 2004]] di [[Ao Nang]], [[Provinsi Krabi]], [[Thailand]].]]
[[File:Tsunami by hokusai 19th century.jpg|thumb|250px|Ilustrasi tsunami dilukis oleh [[Hokusai]], dalam mitologi Jepang, gelombang besar tersebut disebabkan oleh ikan lele raksasa bernama [[Ōnamazu]]]]
[[File:NOAA_Tsunami_Animation-2016.webm|thumb|upright=1.4|Animasi tsunami dari [[NOAA]]]]
 
'''Tsunami''' ({{IPAc-en|(|t|)|s|uː|ˈ|n|ɑː|m|i|,_|(|t|)|s|ʊ|ˈ|-}} {{respell|(t)soo|NAH|mee|,_|(t)suu|-}}, dalam bahasa Jepang, arti harfiah: "'''ombak besar di pelabuhan'''") atau '''[[semong]]'''<ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/semong|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=29-11-2022}}</ref> adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti [[gempa bumi]]. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900&nbsp;km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60&nbsp;cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90&nbsp;km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
 
[[File:NOAA_Tsunami_Animation-2016.webm|thumb|upright=1.4|Animasi tsunami dari [[NOAA]]]]
Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di [[Penunjaman|zona penunjaman]] dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya adalah [[Tanah longsor|longsor]], [[letusan gunung]], dan jatuhnya benda besar seperti [[meteor]] ke dalam air. Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan [[Cincin Api Pasifik|Lingkaran Api Pasifik]] dan kawasan [[Palung Sumatra]] di [[Samudra Hindia]]. Risiko tsunami dapat dideteksi dengan [[sistem peringatan dini tsunami]] yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar dan melakukan analisis data perubahan air laut yang terjadi setelahnya. Jika dianggap ada risiko tsunami, pihak berwenang dapat memberi peringatan atau mengambil tindakan seperti [[Evakuasi darurat|evakuasi]]. Risiko kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan [[beton bertulang]], maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh hari.