Teresa dari Ávila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
Baris 32:
Pada umur 20 Teresa meninggalkan rumah ayahnya, dan masuk ke biara Inkarnasi Karmelit di luar Avila. Di dalam biara, dia menderita penyakit. Pada masa awal sakit, dia mengalami periode [[ekstasi rohani]] karena bacaan ''"Tercer abecedario espiritual,"'' (Alfabet Spiritual Ke-3) yang dipublikasi pada 1527 dan ditulis oleh Francisco de Osuna. Dia juga membaca buku ''Tractatus de oratione et meditatione'' karya St. [[Petrus Alkantara]].
 
[[Berkas:EstasiEcstasy diof SantaSt. Teresa HDR.jpg|250px|kiri|jmpl|[[Ekstasi Santa Teresa|The Ecstasy of St Teresa]], [[patung]] di [[Basilika]] [[Santa Maria della Vittoria]] - [[Roma]], karya [[Gianlorenzo Bernini]] (seorang [[seniman]] [[barok]] dari [[Italia]])]]
 
Pada 1556, banyak teman manyatakan bahwa pengetahuannya berasal dari [[Setan]]. Dia mulai menjalani penyiksaan diri dan [[mortifikasi fisik]]. Tapi bapa pengakuan ([[pastor|imam]] yang melayani [[pengakuan dosa]]) Teresa saat itu, [[Santo]] [[Fransiskus Borgia]] -seorang [[Yesuit]], memastikan dia bahwa inspirasinya berasal dari Tuhan. Pada [[Pesta Santo Petrus dan Paulus|Hari Raya St. Petrus]] tahun 1559, Teresa yakin bahwa [[Yesus Kristus]] menampakkan diri secara fisik kepadanya -walau tak terlihat. Penglihatan (''vision'') tersebut dialami hampir tanpa terputus selama lebih dari 2 tahun. Dalam penglihatan lainnya, Teresa menuliskan bahwa seorang [[serafim]] menusukkan tombak emas berulang kali ke [[hati]]nya, menyebabkan sakit secara fisik maupun batin yang luar biasa. Ingatan akan kejadian ini mendorongnya dan memotivasinya untuk mengikuti penderitaan Yesus, tercatat sebagai motonya: "Bapa, biarkan aku menderita atau biarkan aku mati." Visi ini menjadi hasil karya [[Bernini]] paling terkenal, yaitu [[Ekstasi St. Theresa]], yang ditempatkan di Basilika [[Santa Maria della Vittoria]] di [[Roma]].