Kerajaan Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 219:
 
Dalam kesedihan yang mendalam setelah kekalahan besar dan kehilangan dua pelabuhan terpentingnya, Prabu Surawisesa mendirikan [[prasasti Batutulis]] pada tahun 1533 untuk mengenang mendiang ayahnya.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/kesedihan-di-balik-prasasti-batutulis-cw9x|title=Kesedihan di Balik Prasasti Batutulis - Tirto.ID|last=Teguh|first=Irfan|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-06-22}}</ref> Tindakan ini mungkin merupakan upaya memohon petunjuk dan perlindungan leluhur terhadap musuh Muslim yang kuat yang kini membayangi di depan pintu gerbang. Karena pertempuran yang terus berlangsung, ia sering tidak bisa tinggal di istananya di [[Pakuan Pajajaran]].
 
====Jaya Dewata====
'''Prabu Ratu Dewata''' juga dikenal sebagai '''Sang Ratu Jaya Dewata''', adalah penerus Prabu Surawisesa. Namun, ia bukanlah putranya. Masa pemerintahan Prabu Ratu Dewata antara tahun 1535 dan 1543 dikenal sebagai masa yang kacau dan penuh kesulitan, karena pasukan Islam dari Cirebon dan Banten mencoba berkali-kali untuk merebut ibukota "Dayeuh" Pakuan.
 
Pada masa pemerintahan Ratu Dewata, Carita Parahyangan melaporkan beberapa musibah yang menimpa kerajaan; terjadi serangan tiba-tiba, banyak musuh yang meratakan kota{{which|date=November 2020}}, sehingga meletuslah pertempuran besar-besaran di halaman agung (''buruan ageung'').<ref name="SNI-II:Zaman Kuno" />{{rp|398}} Dalam pertempuran ini, para pangeran bangsawan terbunuh. Kekacauan meluas ke seluruh wilayah kerajaan, penyerangan juga terjadi di Ciranjang dan [[Sumedang]]. Teror lainnya adalah pembunuhan terhadap para [[resi]], pertapa, dan pendeta Hindu yang berada di tempat suci pertapaan. Dilaporkan bahwa para pendeta dan pertapa Hindu di mandala Jayagiri, ditangkap dan ditenggelamkan ke laut.<ref name="SNI-II:Zaman Kuno" />{{rp|400}} Kemungkinan besar serangan tersebut dilancarkan oleh negara-negara Muslim di Banten atau Cirebon.<ref name="SNI-II:Zaman Kuno"/>{{rp|395}} Serangan ini merupakan serangan yang menghancurkan langsung ke inti spiritual masyarakat Hindu Sunda.
 
== Wilayah kekuasaan ==