The Man in the Moone: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mdnghtrn (bicara | kontrib)
c/e
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Mdnghtrn (bicara | kontrib)
c/e
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 71:
== Tema ==
=== Agama ===
Kisah ''The Man in the Moone'' berlatar pada kekuasaan Ratu [[Elizabeth I dari Inggris|Elizabeth I]], periode yang ditandai dengan konflik keagamaan di Inggris. Tidak hanya timbul ancaman resurgensi [[Gereja Katolik Roma|Katolik]], tetapi juga terdapat persengkataan dalam Gereja [[Protestanisme|Protestan]]. Ketika Gonsales pertama kali bertemu dengan para Lunar, ia berseru, "''Jesu Maria''", dan para Lunar pun bersimpuh, tetapi walaupun mereka menakzimkan nama Yesus, mereka tidak mengenali nama Maria, yang menyiratkan bahwa mereka adalah penganut Protestan alih-alih Katolik;{{Sfn|Clark|2007|pp=165–166}} Poole sependapat: "Kurangnya reaksi mereka terhadap nama Maria mengajukan bahwa mereka belum terjerumus ke dalam kesesatan Gereja Katolik, meskipun juga terdapat lembaga-lembaga yang tampak Katolik di Bulan."{{Sfn|Poole|2009a|p=41}} Semenjak tahun 1580{{Nbh}}an, saat Godwin masih berkuliah di Universitas Oxford, berbagai publikasi yang mengkritik [[Gereja Inggris]] luas diedarkan, hingga pada tahun 1586 ketika diperkenalkan penyensoran, mengakibatkan kontroversi [[Martin Marprelate]]. Martin Marprelate merupakan nama yang digunakan oleh pengarang awanama dari karya-karya ilegal yang menyerang Gereja Inggris, terbit antara tahun 1588 dan 1589. Sejumlah komentator, termasuk Grant McColley, telah mengemukakan bahwa Godwin menolak keras pelaksanaan penyensoran, terungkapkan dalam pengharapan Gonsales agar publikasi kisahnya tidak tampak "berprasangka terhadap keimanan Katolik". John Clark mengajukan bahwa kontroversi Martin Marprelate mungkin telah mengilhami Godwin untuk menamai Tuhan para Lunar "Martin", tetapi sebagai uskup Gereja Inggris kurang memungkinkan baginya untuk bersimpati terhadap kedudukan Martin Marprelate.{{Sfn|Clark|2007|pp=165–167}} Para kritikus tidak seia mengenai denominasi pasti dari para Lunar. Bertolak belakang dengan Clark serta Poole, [[David Cressy]] menyatakan bahwa para Lunar yang bersimpuh saat mendengar seruan Gonsales (ritual serupa juga terjadi di istana Irdonozur) merupakan bukti sebuah "bentuk agama yang cukup mekanis (sebagaimana angkatan Protestan Godwin menghakimi Kekatolikan Romawi)".{{Sfn|Cressy|2006|p=970}}
 
Pada saat ''The Man in the Moone'' diterbitkan, diskusi mengenai [[Pluralisme kosmis|kemajemukan dunia]] mulai mendukung kemungkinan kehidupan ekstraterestrial.{{Sfn|Cressy|2006|pp=962–963}} Bagi pemikir Kristen, pluralitas serupa bertalian dekat dengan Kristus dan penebusan manusia olehnya: apabila terdapat dunia lain, apakah mereka memiliki sejarah yang sama, dan apakah Kristus juga menebus mereka dalam pengorbanannya?{{Sfn|Poole|2009a|p=41}} Menurut [[Philipp Melanchthon]], seorang teolog abad ke{{Nbh}}16 yang akrab bekerja sama dengan [[Martin Luther]], "Tidak boleh dibayangkan bahwa terdapat berbagai dunia, sebab tidak boleh dibayangkan bahwa Kristus meninggal atau dibangkitkan lebih sering, tidak boleh pula dibayangkan bahwa kaum manusia akan dikembalikan menuju hidup yang abadi tanpa pengetahuan anak Tuhan." Komentar serupa pun dilontarkan oleh teolog [[Calvinisme|Calvinis]] bernama [[Lambert Daneau]].{{Sfn|Cressy|2006|p=965}} Pada pertengahan abad ke{{Nbh}}17, pembahasan ini tampak diselesaikan dengan dukungan terhadap kemungkinan kemajemukan dunia, yang diterima oleh [[Henry More]] dan [[Aphra Behn]], di antara penulis-penulis lainnya; "Sejak tahun 1650, pertanyaan pemeriksaan Oxford era Elizabeth ''an sint plures mundi?'' ('bisakah terdapat banyak dunia'{{Snd}} yang jawaban benar [[Aristotelianisme|Aristoteliannya]] ialah 'tidak') telah digantikan oleh tesis persengketaan ''quod Luna sit habitabilis'' ('bahwa Bulan bisa layak dihuni'{{Snd}} yang dapat dijawab dengan 'mungkin' jika bukan 'ya')."{{Sfn|Cressy|2006|p=976}}