Salahuddin Ayyubi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
YurikBot (bicara | kontrib)
k robot Adding: gl:Saladino Modifying: tr:Selahaddin Eyyubi
Ferry Zuljanna (bicara | kontrib)
Baris 8:
Salah al-Din dilahirkan dalam keluarga [[Kurdi]] di [[Tikrit]] di [[Sungai Tigris]] dan dikirim ke [[Damaskus]] untuk menyelesaikan pendidikannya. Di sana ia hidup selama sepuluh tahun di pengadilan [[Nur ad-Din]], dan dikenal karena ketertarikannya kepada [[hadits]] Sunni. Setelah pendidikan militer awal di bawah kontrol pamannya, Negarawan dan prajurit [[Seljuk]], [[Shirkuh]], yang mewakili Nur ad-Din dalam kampanye melawan faksi [[kalifah]] [[Fatimid]] dari Mesir dalam tahun [[1160-an]].
 
Di kemudian hari Saladin menjadi [[wazir]] pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin [[Yerusalem]], khususnya [[Amalric I dari Yerusalem|Amalric I]]. Kedudukannya cukup sulit pada awalnya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di [[Mesir]] mengingat sebelumnya telah banyak terjadi pergantian pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak [[Kalifah]] untuk posisi [[wazir]]. Sebagai pemimpin dari pasukan asing [[Suriah]], dia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan [[Syi'ah]] [[Mesir]] yang masih berada di bawah [[Khalifah]] yang lemah, Al-Adid.
 
 
Baris 16:
'''Shalahuddin Al-Ayyubi'''
 
Shalahuddin Al-Ayyubi adalah panglima pasukan [[Muslim]] pada [[Perang Salib]].
 
Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa [[Kurdi,]]. ayahnyaAyahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/[[1137]] M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit.
 
Baik ayahnya maupun pamannya, kedua-duanya mengabdi kepada 'Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk untuk kota Mousul, Irak. Ketika 'Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Libanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, politik dan organisasi menghimpun massa.