Dengan total 102,6 milyarmiliar [[dolar AS]] utang luar negeri, Argentina menyatakan tidak akan membayar semuanya. Presiden Nestor Kirchner mengutarakan bahwa Argentina hanya membayar US$38,5 milyarmiliar – US$41,8 milyarmiliar pada 13 Januari 2005 di Buenos Aires. “Tawaran segera diluncurkan dan tidak diubah lagi meski ada penolakan dari para kreditor. Tawaran itu benar-benar tidak diubah dan segera dilaksanakan,” tandas Presiden Kirchner. Lebih dari 600.000 kreditor Argentina di seluruh dunia diminta menerima usulannya dengan batas akhir [[25 Februari]] [[2005]].
Dari US$41,8 milyarmiliar utang yang rencananya dibayar, Argentina meminta kreditor, apakah dipatok berdasarkan kurs uang yang tersedia yakni peso Argentina, dolar AS, euro, atau yen. Utang dikonversikan ke dalam bentuk [[obligasi]] baru yang memiliki jangka waktu pembayaran hingga 2045 atau 40 tahun. Pengumuman tersebut justru membuat nilai mata uang peso dan harga obligasi meningkat. Akibat gagal bayar utang pada tahun 2001, Argentina mengalami krisis terburuk sepanjang sejarah. Setengah dari 20 juta penduduknya jatuh miskin. Awalnya, Argentina hanya akan membayar 12% dari total utang luar negerinya.
<!--After the downfall of the military dictatorship and restoration of [[democracy]] in [[1983]], Kirchner became a public officer in the provincial government. The following year, he was briefly president of the Río Gallegos [[social welfare]] fund, but was forced out by the governor because of a dispute over financial policy. The affair made him a local celebrity and laid the foundation for his subsequent political career.
