Pendidikan Pastoral Klinis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT23Francisca (bicara | kontrib)
PT23Francisca (bicara | kontrib)
Baris 39:
 
===Situasi Batiniah===
Yang dimaksudkan dengan situasi batiniah adalah situasi orang yang sedang sakit itu sendiri.<ref name=”Abineno”>Hlm.4.</ref> Orang yang sakit adalah orang yang merasa dirinya dibuat menjadi [[pasif]], sehingga memiliki [[harapan]] untuk [[sembuh]], dan orang sakit ini memiliki kesulitan [[fisik]] serta ketidakstabilan [[psikis]].<ref name=”Abineno”>Hlm.4.</ref> Orang yang sedang sakit ini bisa saja diibaratkan bahwa orang tersebut sedang mengalami [[kedukaan]], meskipun kedukaan yang dirasakan tidak seperti orang yang mengalami kedukaan saat ditinggal oleh orang yang dikasihinya, karena kedukaan itu seringkali diartikan sebagai [[penderitaan]], dan kata kedukaan ini dapat dikaitkan deengan sesuatu yang kita atau seseorang alami sebagai suatu [[kerugian]].<ref name=”Abineno”>J.L.Ch.Abineno.1999.Pelayanan Pastoral Kepada Orang Berduka.Jakarta:BPK Gunung Mulia.Hlm.1.</ref>
 
 
==Fungsi Pastoral==
Ketika hendak melakukan pelayanan kepada orang sakit, baik yang dirawat di rumah maupun di rumah sakit, maka pelayan pastoral harus memperhatikan dan mengenal terlebih dahulu [[klien]] atau [[pasien]] yang hendak dikunjungi, karena setiap orang itu [[unik]] dan memiliki khas masing-masing, jadi dibutuhkan [[cara]] dan [[metode]] yang berbeda juga ketika hendak melakukan pastoral.<ref name=”Hall”>Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey.1993.Psikologi Kepribadian 1;Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta:Kanisius.Hlm.5.</ref> William A. Clebsch dan Charles R. Jaekle mengatakan bahwa ada empat [[fungsi]] dasar pastoral yang telah dilakukan disepanjang [[sejarah]] gereja, yaitu: menyembuhkan (''healing''), menopang (''sustaining''), membimbing (''guiding''), dan mendamaikan (''reconciling''). <ref name=”Susanto”>Daniel Susanto.2008.Pelayanan Pastoral Holistik.Jakarta:Majelis Jemaat GKI Menteng.Hlm.31.</ref> Kemudian Howard Clinebell menambahkan fungsi yang kelima, yaitu memelihara (''nurturing'').<ref name=”Susanto”>Hlm.31.</ref>