Anjing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaiki kat |
+sedikit terjemahan dari en: neoteni |
||
Baris 21:
==Terminologi==
Istilah anjing mengacu pada anjing hasil domestikasi ''Canis lupus familiaris''. Anjing pernah diklasifikasikan sebagai ''Canis familiaris'' oleh Linnaeus di tahun 1758. Tapi di tahun 1993, [[Lembaga Smithsonian]] dan [[Asosiasi Ahli Mamalia Amerika]] anjing ditetapkan sebagai subspesies serigala abu-abu ''Canis lupus''. Di Indonesia, anjing hutan yang asli pulau Sumatra dan Jawa disebut [[Ajag]].
==Kecerdasan==
Baris 62 ⟶ 60:
Tulang yang sudah direbus sama sekali '''tidak boleh''' diberikan kepada anjing, apalagi tulang ayam. Pemanasan mengubah sifat kimia dan sifat fisik tulang yang berakibat tulang tidak bisa dikunyah anjing dengan betul. Tulang pecah menjadi bagian-bagian yang tajam dan membahayakan pencernaan anjing.
Obat-obatan manusia sama sekali tidak boleh diberikan pada anjing sebagai pengganti obat yang diresepkan untuk anjing. Obat-obatan manusia ada yang sangat beracun bagi anjing, khususnya obat penghilang rasa sakit mengandung [[parasetamol]] atau asetaminofen (
Anjing sering menganggap beberapa jenis racun menarik untuk dicoba, sehingga harus dijauhkan dari cairan [[antibeku]] (''antifreeze''), racun [[keong]], racun [[serangga]], dan racun [[tikus]]. Anjing paling sering tertipu cairan antidingin yang rasanya manis dan enak bagi anjing. Bisa saja sewaktu tidur-tiduran, anjing tidur di atas tumpahan atau bekas tumpahan cairan antidingin dari mobil, terkena bulu dan dijilat-jilat. Pemilik anjing di negara yang tidak mengenal [[musim dingin]] pasti tidak perlu kuatir anjingnya keracunan cairan antibeku.
Baris 162 ⟶ 160:
[[Anjing campuran]] atau anjing [[mongrel]] adalah anjing yang tidak tergolong ke dalam ras tertentu, dan merupakan campuran dari 2 ras atau lebih dalam berbagai persentase. Anjing campuran (anjing kampung), atau anjing tanpa asal-usul ras murni '''sama sekali''' tidak lebih bagus atau lebih jelek dibandingkan anjing ras untuk digunakan sebagai sahabat, [[binatang peliharaan]], [[anjing pekerja]], atau bertanding dalam [[olahraga anjing]]. Anjing campuran malah kadang-kadang sengaja dibuat, misalnya anjing Cockapoo yang merupakan campuran Cocker Spaniel dengan [[Pudel]] mini. Persilangan yang disengaja seperti ini diharapkan menghasilkan anak anjing yang lebih superior sebagai akibat dari [[heterosis]]. Selain itu, anak anjing bisa memiliki ciri-ciri lain yang diinginkan, tapi kehilangan satu atau lebih ciri-ciri yang dimiliki orantuanya, seperti temperamen atau warna bulu. Walaupun demikian, persilangan tanpa tes genetika kadang-kadang bisa menurunkan kerusakan genetika yang dimiliki kedua orangtua. Perkawinan silang yang disengaja antara dua atau lebih anjing ras juga bisa menghasilkan anjing ras baru.
===Neoteni dalam evolusi berbagai anjing ras===
Evolusi yang cepat dari serigala menjadi anjing adalah contoh [[neoteni]] atau [[pedomorfosis]]. Seperti spesies lainnya, anak serigala lebih bersifat sosial dan kurang [[dominan]] dibandingkan serigala dewasa. Baik secara sengaja mapun tidak, sifat anak serigala yang disenangi manusia lebih cenderung berakibat pada sifat kekanak-kanakan yang terus terbawa sampai menjadi serigala dewasa. Seleksi pedomorfosis secara alami juga berakibat pada bertahannya ciri fisik serigala muda. Dibandingkan dengan serigala, sebagian besar anjing ras dewasa tetap mempertahankan ciri fisik anak-anak, seperti bulu yang lembut, tubuh montok, kepala dan mata yang besar, daun telinga yang jatuh dan bukan tegak, serta berbagai karakteristik lain yang dimiliki [[mamalia]] muda. Semuanya demi mendapatkan semacam perlindungan dan pengasuhan dari mamalia dewasa, termasuk manusia dengan alasan "lucu" atau "menggemaskan."
Masih terdapat banyak lagi contoh neoteni pada anjing, masing-masing ras mendapat perlakuan neoteni yang berbeda-beda bergantung pada sifat-sifat anjing yang diingini.<ref>http://books.google.com/books?id=_kOoVw0SIhUC&pg=PA394&lpg=PA394&vq=neotenous+behavior&dq=%22Gould%22+%22Eight+Little+Piggies:+Reflections+in+Natural+History%22+&sig=Q1iF36A6ieMKgh3eRAtSeDKTydQ Stephen Jay Gould; Eight Little Piggies: Reflections in Natural History; W. W. Norton & Company, 1993; pp. 394</ref>
*[[Anjing gembala]] penjaga hewan ternak menunjukkan sifat-sifat anjing pemburu, namun secara terkendali. Anggota kelompok ini misalnya [[Border Collie]]s, [[Belgian Shepherd Dog (Malinois)|Belgian Malinois]] dan [[German Shepherd]] menggunakan taktik pemburu terhadap hewan buruan untuk menakut-nakuti dengan tujuan mengendalikan kawanan ternak. Naluri alami untuk membunuh hewan buruan ditekan melalui latihan. Anjing ras lain yang termasuk ke dalam kelompok ini, seperti [[Welsh Corgi]], [[Canaan]], dan [[Australian Cattle]] bertindak lebih agresif sewaktu menggembalakan ternak. Sekaligus memanfaatkan bentuk tubuh yang lebih kecil untuk mengelak dari hewan yang melawan.
* [[Anjing pemburu]] (''gun dog'' atau ''bird dog'') yang menemani manusia sewaktu berburu. Anjing [[pointing breed]] (penunjuk lokasi buruan), [[setter]] (pencari hewan buruan), [[spaniel]] dan [[retriever]] (pemungut buruan) memiliki pedomorfosis tingkat menengah. Ikut berburu bersama "kawanan," tapi hanya berperan sebagai "pemburu" yunior yang tidak ikut ambil bagian dalam penyerangan yang sesungguhnya. Anjing jenis ini menemukan hewan target yang potensial dan membuatnya tidak bisa melarikan diri, tapi menahan diri dan tidak menyerang buruan. Kesempatan menyerang justru diberikan kepada pemangsa yang lebih dewasa. Hasilnya adalah anjing ras dengan tingkah laku "penunjuk" lokasi hewan buruan. Sama halnya dengan tingkah laku anjing "pemungut" yang tidak membunuh sendiri hewan buruannya. Mereka hanya bertugas memungut hewan buruan yang sudah mati atau terluka dan membawanya untuk rekan-rekan sesama "kawanan." Ciri fisik anjing pemburu lebih dekat dengan anjing dewasa dibandingkan dengan anjing penggembala, tapi biasanya tidak memiliki daun telinga yang tegak.
*[[Anjing pelacak]] (''Scenthound'')tetap mempunyai ukuran tubuh sedang dan pola tingkah laku membuntuti mangsa dengan cara mengikuti jejak baunya. Anjing yang termasuk ke dalam kelompok ini tetap menahan diri dari menyerang mangsanya sendiri, dan justru memanggil pimpinan kawanan (dalam hal ini, manusia) untuk menyelesaikan tugasnya. Beagle, Bloodhound, Basset Hound, Coonhound, Dachshund, Fox Hound, Otter Hound, dan Harrier termasuk ke dalam kelompok ini.
* [[Sighthound]] yang mengejar dan menyerang segala mangsa yang terlihat. Anjing yang termasuk ke dalam kelompok ini tetap mempertahankan bentuk fisik anjing dewasa, dan ciri fisik yang khas seperti dada sempit dan tubuh yang langsing. Tapi mereka sudah tidak lagi berdaun telinga tegak dan bulu dua lapis mirip mantel seperti yang dimiliki serigala. Afghan, Borzoi, Saluki, Sloughi, Pharaoh Hound, Azawakh, Whippet, dan Greyhound termasuk ke dalam kelompok ini.
* Jenis [[Mastiff]] yang bertubuh besar dan tinggi, memiliki bagian dada yang besar seperti drum, tulang yang besar dan tengkorak yang tebal. Kelompok anjing ini secara tradisional dibiakkan untuk perang dan anjing penjaga.
* Jenis [[Bulldog]] yang berukuran tubuh sedang, dibiakkan untuk berkelahi melawan hewan peliharaan lain atau binatang liar. Anjing jenis ini memiliki tengkorak persegi, tulang yang besar, bahu yang lebar, dan perkembangan otot yang luar biasa.
* Jenis [[Terrier]] memiliki sifat agresif dan kurang tunduk pada anggota kawanan yang lebih senior. Kelompok ini memiliki ciri fisik anjing dewasa seperti telinga tegak, walaupun jenis yang disenangi kebanyakan berukuran tubuh kecil dan [[akondroplasia|kaki yang pendek]] sehingga anjing jenis ini bisa mengejar mangsa yang berada di dalam liang.
Anjing yang paling sedikit memperlihatkan pola tingkah laku pedomorfosis adalah anjing ras [[Basenji]]. Dikembangbiakkan di [[Afrika]] untuk berburu bahu membahu dengan manusia, anjing Basenji sangat mandiri, tidak perlu banyak diperhatikan dan juga tidak mengharapkan terlalu diatur manusia. Sering disebut memiliki kepribadian mirip [[kucing]], walaupun memiliki ciri fisik seperti anjing dewasa pemangsa.
Selain pola tingkah laku menurut kelompok di atas, anjing secara umum sudah tentu bisa mengubah tingkah laku sesuai pengalaman, termasuk belajar dari tingkah laku "pimpinan kawanan" (manusia). Kapasitas anjing untuk belajar memungkinkan anjing dilatih sedemikian rupa sehingga tidak menyerupai sifat alami yang dimiliki ras anjing tersebut. Walaupun demikian, latihan sering tidak dapat mengubah pola perilaku alami anjing ras tertentu. [[Whippet]] misalnya, mungkin tidak bisa diajar menggembala kawanan domba.
==Referensi ==
|