Imam Tantowi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Malangnya, setelah itu Film nasional hancur lebur karena kuatnya monopoli peredaran dan bioskop yang dikuasai oleh Assosiasi Importir film, baik [[Amerika Serikat|Amerika]], [[Eropa]], maupun [[Mandarin]] dan [[Asia]] non-Mandarin yang sejatinya adalah satu payung raksasa yang sangat dominan. Namun munculnya beberapa stasiun televisi swasta bisa menjadi ladang rejeki dari Imam Tantowi. Dia mulai menulis cerita dan skenario. Dan lagi-lagi dalam festival [[Sinetron]] dia pun sering masuk sebagai nominasi maupun sebagai pemenang. Dia berhasil menyabet [[Piala Vidya]] sebagai: Penulis Cerita Asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia [[1994]] (dalam judul sinetron ''Madu Racun Dan Anak Singkong'', Penulis Cerita Asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia tahun [[1995]] dalam sinetron ''Jejak Sang Guru''. Selain itu, ia juga meraih penghargaan sebagai [[penulis]] [[skenario]] [[komedi]] dan meraih predikat terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia [[1996]] dalam Sinetron komedi [[Suami-Suami Takut Isteri]]. Dalam judul yang sama, ia juga mendapat penghargaan sebagai Penulis Cerita Asli Komedi Terbaik.
 
Sampai sekarang ia masih rajin menulis cerita dan skenario. Karya terbarunya adalah ''Bang Jagur dan Maha Kasih'', dengan sebuah episodenya yang fenomenal, yaitu “Tukang Bubur Naik Haji (1996)” yang langsung menduduki rating pertama pada tayangan perdananya. Sementara tayangan ulangnya seminggu kemudian, menduduki rating ke-2. Tak sampai disitu, ketika pada Mei 2012 tayangan tersebut dibuat berseri dengan judul [[Tukang Bubur Naik Haji The Series]], sinetron ini mampu stabil menduduki rating tertinggi hingga mencapai ratusan episode yang membawanya meraih beberapa kategori penghargaan bergengsi di ajang [[festival film indonesia 20132012]] maupun dalam [[Festival Film Bandung]].
 
== Pendidikan ==