Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 37:
Sultan Banten yaitu [[Maulana Hasanuddin]] atau Pangeran Sabakingkin ([[1552]] - [[1570]]) mengangkat menantunya [[Pangeran Tubagus Angke]] (sering disebut Pangeran Jayakarta II) menjadi Adipati Sunda Kalapa kemudian diteruskan oleh Pangeran Sungerasa Jayawikarta (sering disebut [[Pangeran Jayakarta]] III) <ref>"Silsilah Pangeran Jayakarta" : [http://ahmadirfanaw.wordpress.com/2011/11/18/pangeran-jayakarta/]</ref> <ref>"Pangeran Jayakarta" : [http://metro.news.viva.co.id/news/read/237262-rahasia-makam-pangeran-jayakarta]</ref>. Pada tanggal 30 Mei 1619, Jayakarta direbut Belanda di bawah pimpinan [[Jan Pieterszoon Coen]] sekaligus memusnahkannya. Di atas puing-puing Jayakarta didirikan sebuah kota baru yaitu [[Batavia]].
===Peninggalan Sejarah===
Belum ada upaya menemukan kembali sisa-sisa peninggalan sejarah di Tanjung Barat, baik peninggalan fisik maupun peninggalan berupa tulisan masa lampau yang memiliki keterkaitan, hal ini berbeda dengan wilayah Condet, Bale Kambang, Batu Ampar, Kampung Gedong serta Tanjung Timur yang memiliki banyak peninggalan dari masa lampau seperti Situs Landhuis Gedong Tanjung Timur di kelurahan [[Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur]] menurut Herman Saputra Albatawee terdapat peninggalan lubang lubang berdiameter bekas pondasi dermaga di pinggir kali ciliwung lebih jelasnya di pangkalan pakis <ref>"Situs Landhuis Gedong Tanjung Timur" : [http://www.tribunnews.com/metropolitan/2011/04/02/landhuis-tanjung-timur-menunggu-runtuh]</ref> <ref>"Sejarah Condet" : [http://condet-betawi.blogspot.com/]</ref>.
 
==Pemerintahan==