Peristiwa 27 Juli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Jagawana (bicara | kontrib)
k Suntingan 125.160.47.119 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgx
Baris 1:
'''Peristiwa 27 juliJuli''' 1996 adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor [[DPP]] [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI) di Jl Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung [[Megawati Soekarnoputri]]. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung [[Soerjadi]] (Ketua Umum versi [[Kongres PDI di Medan]]) serta dibantu oleh aparat dari kepolisian dan [[TNI]].
''''''PERISTIWA 21 JULI''''''
 
 
Peristiwa 27 juli 1996 adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor [[DPP]] [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI) di Jl Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung [[Megawati Soekarnoputri]]. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung [[Soerjadi]] (Ketua Umum versi [[Kongres PDI di Medan]]) serta dibantu oleh aparat dari kepolisian dan [[TNI]].
 
Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di [[Jakarta]], khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.
Baris 10 ⟶ 7:
Hasil penyelidikan [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]]: 5 orang meninggal dunia, 149 orang (sipil maupun aparat) luka-luka, 136 orang ditahan. Komnas HAM juga menyimpulkan telah terjadi sejumlah pelanggaran hak asasi manusia.
 
==LATARLatar BELAKANGbelakang==
Latar belakang dari kasus ini adalah [[Soeharto]] dan pembantu militernya merekayasa Kongres PDI di Medan dan mendudukkan kembali Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Rekayasa pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan Megawati itu dilawan pendukung Megawati dengan menggelar mimbar bebas di Kantor DPP PDI.
 
Latar belakang dari kasus ini adalah Soeharto dan pembantu militernya merekayasa Kongres PDI di Medan dan mendudukkan kembali Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Rekayasa pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan Megawati itu dilawan pendukung Megawati dengan menggelar mimbar bebas di Kantor DPP PDI.
 
Mimbar bebas yang menghadirkan sejumlah tokoh kritis dan aktivis penentang Orde Baru, telah mampu membangkitkan kesadaran kritis rakyat atas perilaku politik Orde Baru. Sehingga ketika terjadi pengambilalihan secara paksa, perlawanan dari rakyat pun terjadi.
 
==PASCAPasca ORDEOrde BARUBaru==
Pada masa Pasca Orde Baru Pengadilan Koneksitas yang digelar pada era Presiden [[Megawati]] hanya mampu membuktikan seorang buruh bernama Jonathan Marpaung yang terbukti mengerahkan massa dan melempar batu ke Kantor PDI. Ia dihukum dua bulan sepuluh hari, sementara dua perwira militer yang diadili, Kol CZI Budi Purnama (mantan Komandan Detasemen Intel Kodam Jaya) dan Letnan Satu (Inf) Suharto (mantan Komandan Kompi C Detasemen Intel Kodam Jaya) divonis bebas.
 
Pada masa Pasca Orde Baru Pengadilan Koneksitas yang digelar pada era Presiden [[Megawati]] hanya mampu membuktikan seorang buruh bernama Jonathan Marpaung yang terbukti mengerahkan massa dan melempar batu ke Kantor PDI. Ia dihukum dua bulan sepuluh hari, sementara dua perwira militer yang diadili, Kol CZI Budi Purnama (mantan Komandan Detasemen Intel Kodam Jaya) dan Letnan Satu (Inf) Suharto (mantan Komandan Kompi C Detasemen Intel Kodam Jaya) divonis bebas.
 
==Garis waktu==
 
* '''Pukul 01.00'''
Di Markas PDI ada sekitar 300 orang yang berjaga -- suatu kebiasaan dilakukan sejak Kongres Medan lalu. Di luar pagar, ada sekitar 50 orang. Satgas dan simpatisan Megawati mulai terlelap dan sebagian ada yang main catur di pinggir pelataran kantor dan juga di Jalan Diponegoro dengan beralaskan terpal.
Baris 122 ⟶ 116:
==Peringatan==
Pada Rabu [[26 Juli]] [[2006]], Malam Dasawarsa Tragedi 27 Juli 1996 digelar di bekas Kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat. Acara hanya dihadiri keluarga korban dan saksi mata peristiwa ini. Petinggi partai yang sudah berubah nama menjadi [[PDI Perjuangan]] tidak terlihat hadir. Begitu juga Ketua Umum PDIP [[Megawati Sukarnoputri]]. Walau begitu acara berjalan khidmat. Setelah tahlilan, peringatan itu diteruskan pemotongan tumpeng kemudian ditutup dengan renungan. [http://liputan6.com/view/1,126444,1,0,1153978562.html]
 
==Pranala Luar==
*{{id}} [http://www.tempo.co.id/harian/fokus/7/2,1,52,id.html Kumpulan tulisan seputar peristiwa 27 Juli (Tempo)]
*{{id}} [http://jkt.detik.com/gudangdata/pengakuan-syarwan.shtml Pengakuan Syarwan Hamid (Detik)]
*{{id}} [http://unisosdem.org/article_printfriendly.php?aid=2247&coid=3&caid=22 Kasus 27 Juli]
*{{id}} [http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004060802030413 Kapolri Perintahkan Kasus 27 Juli Dilanjutkan (Media Indonesia)]
*{{id}} [http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0607/27/Politikhukum/2838411.htm Sepuluh Tahun Kasus 27 Juli: Korban Tetaplah sebagai Korban (Kompas)]
*{{id}} [http://www.liputan6.com/view/11,59271,1,0,1153935589.html Kekerasan 27 Juli 1996 Dalam Kenangan Ujang (liputan6.com)]
 
{{indo-sejarah-stub}}
 
[[Kategori:Lembaran hitam dalam sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Peristiwa 1996]]
[[Kategori:Pelanggaran HAM]]
[[Kategori:Orde Baru]]