Ahmad Syathibi al-Qonturi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sundanesia (bicara | kontrib) |
Mr Berlinz (bicara | kontrib) |
||
Baris 166:
=== Pesantren di Mekkah ===
Pertama ngaji di [[Syekh Hasbullah]] banyak yang menyepelekannya. Suatu hari, Syekh Hasbullah berkata kepada murid-muridnya, kira-kira begini artinya, "Besok hari Rabu kita akan mulai ngaji kitab ''[[Tuhfatul Muhtaj]]'', tapi sebelumya kalian ''muthala'ah'' dulu kitabnya. Hasil ''muthala'ah'' tuliskan dalam buku masing-masing. Besok semua harus hadir dan bawalah hasil tulisan tersebut. Besoknya Syekh Hasbullah memeriksa buku murid-muridnya. Ketika melihat buku tulisan Mama, Syekh Hasbullah tertegun, kemudian buku Mama dipisahkan, kemudian melanjutkan pemeriksaannya. Setelah selesai, [[Syekh Hasbullah]] berkata, "Ngaji Tuhfah batal sebab gak pantas '''Syatibi''' ngaji ke ana (dialog arab) saya, bahkan seharusnya ana/saya yang ngaji ke '''Syatibi'''. Masalah yang belum sampai saya muthala'ah, dalam buku Syatibi sudah ada. Saya gak sanggup ''mentaswirkan'' kitab dihadapan '''Syatibi'''.
Tetapi, oleh sebab semuanya meminta untuk diteruskan, dan juga Mama memohon supaya diteruskan biarpun dibaca hanya ''lafadz''nya, maka barulah [[Syekh Hasbullah]] bersedia walaupun cuma ''lafadznya'' hingga tamat.<ref>{{cite book|authors=|title=Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi|pages=hal 11-12}}</ref>.<ref>{{cite book|authors=|title=Qoidatul Muhtaj (Nyarioskeun Sapalihna Riwayat Mama Sepuh Gentur, Sareng Para Masyaikhil Kirom Anu Sanesna Waktos Nyuprih Ilmu)|pages=hal 21-23}}</ref>.
Kata [[Mama Gentur]], "Ilmu yang dipakai muthala'ah kitab tuhfah tersebut adalah sebagian ilmu yang diterima dari Syaikhuna Bojong
Sewaktu di [[Mekkah]], [[Mama Gentur]] suka ''shalat'' didepan ''baitullah'', para askar sudah pada tahu dan memberi isyarat kepada jamaah yang lain supaya ada tata hormat kepada beliau sembari berkata, "''Hadza '[[Ulama]]ul Jawa''".<ref>{{cite book|authors=|title=Ar-Risalatul Qonturiyah Fi Manaqibisy Syaikhil 'Alimil 'Allamatil Kamilil Waro'i, Al-Hajji Ahmad Syathibi Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi|pages=hal 20}}</ref>.
=== Pesantren di Mesir ===
|