Kawanto Pamungkas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
-iNu- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Kawanto Pamungkas''' adalah petinju kelahiran [[Magelang]], [[24 November]] [[1943]]. Terlahir dengan nama asli '''Ong Kay Tjwan''' dari pasangan '''Ong Hok Ing''' dan '''Kwe Kim Swan''', Kawanto sudah terkenal sejak kecil sebagai bocah yang bandel dan gemar berkelahi, hingga oleh orangtuanya Kawanto kecil dimasukkan ke sebuah asrama Pastoran di [[Ambarawa]] yang terkenal berdisiplin tinggi.
 
Kegemaran berkelahi Kawanto akhirnya disalurkan lewat [[olahraga]] [[tinju]], yang mengorbitkannya sebagai salah satu petinju terbaik Indonesia di kelas bantam pada masanya. Karir tinjunya mulai bersinar cerah saat dia meraih medali perak dalam kejuaraan tinju se Jawa Tengah dan membawanya ke Pelatnas nasional. Pada 1964 Kawanto menjadi juara Nasional kelas bantam saat berhasil merebut medali emas kelas bantam pada Kejurnas amatir di [[Jakarta]]. Pada 1967, Kawanto pindah ke kelas bulu, namun gagal menjadi yang terbaik setelah dikalahkan di final Kejurnas dikalahkan oleh petinju asal kota [[Manado]] Jotje Waney dengan angka. Masih pada tahun 1967, Kawanto memutuskan kembali ke kelas bantam, dan berhasil merebut medali emas dalam invitasi tinju di [[Malaysia]] yang diikuti oleh petinju-petinju papan atas Asia pada waktu itu. Sayang, pada tahun berikutnya (1968), Kawanto gagal mengulangi sukses tersebut.
 
Kawanto juga mewakili Indonesia pada kejuaraan tinju di Cambodian Anniversary Cup di [[Kamboja]] pada tahun 1966 (medali emas) dan 1969 (medali perak). Kenangan indahnya sebagai petinju adalah saat dia mewakili [[Indonesia]] dalam kejuaraan [[GANEFO]] gagasan mendiang Presiden [[Soekarno]] dalam upayanya membendung blok barat yang dianggapnya identik dengan [[Olimpiade]]. Selain itu, kebanggan lain Kawanto adalah keberhasilannya membalas kekalahannya atas [[Jotje Waney]] pada tahun 1969 juga. Waney adalah salah satu petinju terbesar Indonesia, mantan Juara Asia dan anggota tim tinju Olimpiade Meksiko 1968.
 
Setelah pensiun, Kawanto tetap tidak bisa meninggalkan tinju, dan mendirikan sasana tinju di [[Magelang]] dan [[Salatiga]].
 
Setelah lama pensiun dari olahraga tinju, rekan seangkatan Kawanto, [[Setijadi Laksono]] (alm)., yang menjadi promotor tinju pada masa 1980'an, merayunya untuk terjun ke profesional. Sempat bertanding 2 kali di ring profesional (rekor 1 menang 1 kalah), Kawanto akhirnya memutuskan benar-benar meninggalkan dunia tinju.
 
Rekan satu angkatan Kawanto dalam kancah tinju amatir Indonesia tahun 1960'an a.l.
* [[Setijadi Laksono]]
* [[Jotje Waney]]
* [[Boy Bolang]]
* [[Daniel Bahari]]
* [[Said Fidal]] - mantan peklatih [[Ellyas Pical]]
 
[[Kategori:Petinju Indonesia|Pamungkas]]