Amadeo I dari Spanyol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
||
Baris 29:
'''Amadeo I''' (dalam bahasa Italia disebut '''Amedeo''', atau kadang dilatinkan menjadi '''Amadeus''') ({{lahirmati|[[Torino]], [[Italia]]|30|5|1845|Torino|18|1|1890}}) adalah [[Daftar Penguasa Spanyol|Raja Spanyol]] satu-satunya yang berasal dari [[Wangsa Savoy]]. Ia adalah anak kedua dari [[Victor Emmanuel II dari Italia|Raja Vittorio Emanuele II dari Italia]] dan lebih dikenal sebagai '''Adipati Aosta''', karena dalam pemerintahannya sebagai raja hanya berjalan tiga tahun yakni dari 1870 hingga 1873.
Ia dipilih oleh [[Cortes Generales|Cortes]] sebagai Raja Spanyol pada 1870, menyusul penggulingan [[Isabella II dari Spanyol|Ratu Isabella II]], dan diambil sumpahnya pada tahun yang sama. Pemerintahan Amadeo berada dalam ancaman penggulingan oleh pendukung republik seperti Pemberontakan [[Carlist]] dari utara dan juga gerakan kemerdekaan Cuba. Ia turun takhta dan kembali ke Italia
Mendapat gelar [[Adipati Aosta]] sejak lahir, Amadeo mendirikan cabang Aosta di Kerajaan Italia yakni [[Wangsa Savoy]], yang merupakan cabang wangsa junior secara jalur ayah yang diturunkan melalui [[Umberto I dari Italia|Raja Umberto I]] yang memerintah Italia sejak [[1900]], namun cabang ini merupakan cabang wangsa senior dari cabang [[Adipati Genoa|Kadipaten Genoa]].
Baris 39:
Pada tahun 1867, ayah Amadeo menyerah terhadap permintaan mendesak dari deputi parlemen Francisco Cassins agar Amadeo menikah dengan [[Don (kehormatan)|Don]]na [[Maria Vittoria dal Pozzo]]. Sang Raja secara pribadi tidak menyetujui penjodohan ini dikarenakan keluarga mempelai wanita tidak sederajat dengan keluarga raja, ia berharap sebaiknya Amadeo bisa menikah dengan Putri Jerman.<ref name="pollock">{{cite journal| last = Pollock| first = Sabrina| date = August 2006| title = Spain's Forgotten Queen| journal = European Royal History Journal| volume = 9.4| issue = LII| pages = pages 25–26}}</ref>
Meski memiliki gelar ningrat, Donna Maria Vittoria sebenarnya tidak lahir dari kalangan kerajaan. Ia hanya kerabat jauh dari penyandang gelar ningrat [[Piedmont]]. Ia sebenarnya adalah pewaris satu-satunya dari keberuntungan gelar milik ayahnya,<ref name="pollock"/> yang kemudian mewarisi gelar Adipati Aosta, lalu mendapat kemandirian untuk [[apanase]] dinasti dan izin-izin dari Raja Italia. Ibu Maria Vittoria, [[Louise de Mérode]], cucu dari Pangeran de Rubempré dan Putri van Grimberghe, yang termasuk dalam salah satu dari wangsa ningrat [[Belgia]], dan juga telah menikahi ''Principe della Cisterna''
Pada [[Maret]] [[1870]], ''The Duchess'' menyerukan pada Raja untuk memprotes Amadeo karena ketidaksiapan dan keacuhannya dalam pernikahan ini, karena hal ini dapat menyebabkan dirinnya terluka hati dan malu. Namun Raja menjawab bahwa ia menganggap bahwa Maria Vittoria tidak memiliki hak untuk menentang kelakuan suaminya dan bahwa kecemburuannya tidak beralasan.<ref name="pollock"/>
Baris 57:
Pemilihan raja baru ini bertepatan dengan pembunuhan Jenderal [[Juan Prim|Marqués de los Castillejos]], penasehat utamanya. Setelah itu, Amadeo menyetujui memerintah dengan situasi yang jelas sulit, dengan keadaan politik Spanyol yang tidak stabil, konspirasi pendukung republik, gerakan [[Karlisme|Carlist]], separatisme di [[Cuba]], perselisihan internal, pemerintahan yang sembunyi-sembunyi dan ancaman pembunuhan.
Ia tidak dapat mengandalkan satu-satunya sokongan dari partai politik yang berhaluan progresif. Hal ini terjadi karena partai progresif ini terpecah menjadi dua kubu yakni pendukung monarki dan pendukung konstitusi, yang membuat semuanya semakin memburuk. Selain itu,
Dengan kemungkinan memimpin tanpa dukungan yang menguntungkan, Amadeus mengeluarkan maklumat untuk menenangkan angkatan bersenjata dan kemudian segera turun takhta dari takhta Spanyol pada [[11 Februari]] [[1873]]. Pada pukul sepuluh malam di hari yang sama, Spanyol memproklamasikan diri sebagai republik.
|