Kabupaten Kampar: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Ughangocu (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 130.54.130.245
Ughangocu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 115:
 
== Demografi ==
Jumlah penduduk Kabupaten Kampar tahun 2010 tercatat 688,204 orang,<ref>www.bps.go.id [http://www.bps.go.id/download_file/Data_SP2010_menurut_kelompok_umur.pdf Jumlah Penduduk]</ref> yang terdiri dari penduduk laki-laki 354,836 jiwa dan wanita 333,368 jiwa. Ratio jenis kelamin (perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan) adalah 109. Penduduk Kampar adalah orangmoyang [[Orang Minang|Minangkabau]] yang kerap menyebut diri mereka sebagai ''Ughang Ocu'', tersebar di sebagian besar wilayah Kampar dengan Persukuan [[Suku Domo|Domo]], [[Malayu]], [[Suku Piliang|Piliong/Piliang]], [[Suku Mandailiang|Mandailiong]], [[Suku Pitopang|Putopang]], [[Caniago]], [[Kampai]], [[Bendang]], dll. Secara sejarah, etnis, adat istiadat, dan budaya mereka sangat dekat dengan masyarakat [[Minangkabau]].<ref name="Purna"/> khususnya dengan kawasan [[Luhak Limopuluah]]. Hal ini terjadi karena wilayah Kampar baru terpisah dari Ranah Minang sejak masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Menurut H.Takahashi dalam bukunya Japan and Eastern Asia, 1953, Pemerintahan Militer Kaigun di Sumatera memasukkan Kampar ke dalam wilayah Riau Shio sebagai bagian dari strategi pertahanan teritorial militer di pantai Timur Sumatera.
 
Selanjutnya terdapat juga sedikit etnis [[Melayu]] yang pada umumnya bermukim di sekitar perbatasan Timur yang berbatasan dengan [[Siak]] dan [[Pelalawan]]. Diikuti oleh etnis [[Jawa]] yang sebagian telah menetap di Kampar sejak masa penjajahan dan masa kemerdekaan melalui program [[transmigrasi]] yang tersebar di sentra-sentra pemukiman transmigrasi. Didapati pula penduduk beretnis [[Batak]] dalam jumlah yang cukup besar bekerja sebagai buruh di sektor-sektor perkebunan dan jasa lainnya. Selain itu dalam jumlah yang signifikan para pendatang bersuku Minangkabau lainnya asal [[Sumatera Barat]] yang umumnya berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha.