Gerakan Non-Blok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
#Menjaga perdamaian
 
Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah [[Konferensi BandungTingkat Tinggi Asia-Afrika|konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia]], pada tahun [[1955]]. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: [[Tito|Josip Broz Tito]] presiden [[Yugoslavia]], [[Soekarno]] presiden [[Indonesia]], [[Gamal Abdul Nasser]] presiden [[Mesir]], [[Pandit Jawaharlal Nehru]] perdana menteri [[India]], dan [[Kwame Nkrumah]] dari [[Ghana]].
 
Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun[[1960]]-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.