Pringgo Regowo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6:
Berbagai Penghargaan tersebut justru diraihnya setelah ia mengalami cedera lutut, dan pringgo tercatat pula sebagai pemain yang sering membukukan dobel-dobel (Point dan Rebound dengan dua digit). Sayangnya, di tahun yang sama (2013) Pringgo kembali mengalami cedera ACL, kali ini pada lutut kanan. Proses penyembuhan memakan waktu enam bulan dan di Musim 2013-2014, Pringgo memperoleh penghargaan yaitu pemain ke 4 yang memperoleh 1000 Rebound dan memperoleh Juara NBL Indonesia 2014 bersama tim Aspac.
 
Pringgo merupakan pemain NBL Indonesia pertama yang telah memperoleh penghargaan MVP, 1000 points, 1000 Rebound, First Team dua Kalikali berturut-turut , Juara Back to Back dan dalam kirimkurun waktu yang paling singkat, dikarenakan banyaknya absen di pertandingan sehubungan dengan cedera yang dideritanya.
 
Sayangnya, karier bermain basketnya selain berkembang di klub basket profesional Aspac Jakarta, dihancurkan pula oleh sang pemilik dengan menjatuhkan skors selama dua tahun kepada Pringgo tanpa dasar hukum yang jelas yang sebenarnya hanya karena masalah pribadi di antara mereka sehubungan dengan kontrak kerja yang tidak lagi disetujui Pringgo untuk diperpanjang karena alasan nominal yang tidak sesuai. Menurut Pringgo, selama tujuh tahun dirinya mengabdi pada Aspac, ketika prestasinya naik pesat sejak tahun 2011 secara statistik dan penghargaan nilai kontrak mau pun gaji yang ia peroleh jauh di bawah pemain klub besar papan atas lainnya, bahkan hanya sepertiganya. Kemudian Pringgo memutuskan untuk tidak lg memperpanjang dan menyelesaikan kewajibannya secara baik-baik. Selama tujuh tahun dirinya bekerja di Aspac pun Ia tak lepas dari caci maki, hinaan, keraguan bahwa dirinya mampu dari sang pemilik klub. Akan tetapi berkat doa, kerja keras, support dari orang-orang terdekat Ia mampu menjawab keraguan atas kemampuan yang dimilikinya.