Gareng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k +gambar
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k +templat
Baris 4:
==Riwayat==
{{spoiler}}
 
Gareng adalah [[purnakawan]] yang [[Kaki|berkaki]] pincang. Hal ini merupakan sebuah sanepa dari sifat Gareng sebagai kawula yang selalu hati-hati dalam melangkahkan kaki. Selain itu, cacat fisik Gareng yang lain adalah tangan yang ''ciker'' atau patah. Ini adalah sanepa bahwa Gareng memiliki sifat tidak suka mengambil hak milik orang lain. Diceritakan bahwa tumit kanannya terkena semacam [[penyakit bubul]].
 
Baris 11 ⟶ 10:
Dulunya , Gareng berujud [[ksatria]] tampan bernama '''Bambang Sukodadi''' dari pedepokan Bluktiba. Suatu hari , saat baru saja menyelesaikan [[semedi|tapanya]] , ia berjumpa dengan ksatria lain bernama ''Bambang panyukilan''. Karena suatu kesalah pahaman , mereka malah berkelahi. Dari hasil perkelahian itu, tidak ada yang menang dan kalah, bahkan wajah mereka berdua rusak. Kemudian datanglah Batara [[Ismaya]] (Semar) yang kemudian melerai mereka. Karena Batara Ismaya ini adalah ''pamong'' para ksatria Pandawa yang berjalan di atas kebenaran , maka dalam bentuk ''Jangganan Samara Anta'' , dia (Ismaya) memberi nasihat kepada kedua ksatria yang baru saja berkelahi itu.
 
Karena kagum oleh nasihat Batara Ismaya, kedua ksatria itu minta mengabdi dan minta diaku anak oleh Lurah [[Karang Dempel]] , titisan dewa (Batara Ismaya) itu. Akhirnya Jangganan Samara Anta bersedia menerima mereka , asal kedua ksatriakesatria itu mau menemani dia menjadi pamong para ksatriakesatria berbudi luhur ([[Pandawa]]), dan akhirnya mereka berdua setuju.
 
 
{{tokoh wayang}}
 
{{wayang-stub}}