Teungku Ahmad Dewi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (6), Beliau → Dia
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
Sebagai pendakwah kondang dia diundang hampir ke setiap pelosok [[desa]] yang ada di seluruh Aceh dan dalam dakwahnya selalu berisikan sindiran-sindiran halus kepada pemerintahan untuk mengubah kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat kecil dan meminta agar diberlakukan syariat Islam di Aceh. Ia dengan Barisan Tentara Merahnya menghalau muda-mudi yang bukan muhrim yang duduk berdua-duaan di tepi pantai Idi Cut. Ia berdakwah tujuh hari tujuh malam dengan mengundang para ulama-ulama seluruh Aceh untuk mencari solusi tegaknya syariat Islam di Aceh.
 
Akhirnya dia dituduh subversif (merongrong ideologi Pancasila) dan berkali-kali keluar masuk penjara, dalam penjara pun dia tetap berdakwah mengajak narapidana bertobat kembali ke jalan Allah. Setiap ada persidangan dia di pengadilan selalu dipenuhi ratusan ribu massa untuk meyaksikan jalannya sidang sang dai. Pada waktu Aceh berstatus siaga, [[Operasi Jaring Merah]] dilancarkan di Aceh, Teungku Ahmad Dewi (sang pendakwah kondang) sampai hari ini tidak pernah muncul lagi di atas podium meyeruakan untuk tegaknya [[syariat Islam]] di Aceh. Walaupun Teungku Ahmad Dewi telah tiada, pengikut-pengikut setianya selalu memperjuangkan agar Aceh diberlakukan syariat Islam, dan akhirnya pemerintah mengumumkan syariat Islam harus ditegakkan di bumi Serambi Mekkah ini. Teungku Ahmad Dewi sebagai tokoh pelopor pemberlakuan syariat Islam di Aceh sampai hari ini tidak diketahui kuburannya.
 
== Pranala luar ==