Pringgo Regowo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Pringgo merupakan pemain NBL Indonesia pertama yang telah memperoleh penghargaan MVP, 1000 points, 1000 Rebound, First Team dua kali berturut-turut , Juara Back to Back dan dalam kurun waktu yang paling singkat, dikarenakan banyaknya absen di pertandingan sehubungan dengan cedera yang dideritanya.
 
Sayangnya, karier bermain basketnya selain berkembang di klub basket profesional Aspac Jakarta, dihancurkan pula oleh sang pemilik dengan menjatuhkan skors selama dua tahun kepada Pringgo tanpa dasar hukum yang jelas. yangSebenarnya hal tersebut sebenarnyabermula hanya karena masalah pribadi di antara mereka sehubungan dengan kontrak kerja yang tidak lagi disetujui Pringgo untuk diperpanjang karena alasan nominal yang tidak sesuai. Menurut Pringgo, selama tujuh tahun dirinya mengabdi pada Aspac, ketika prestasinya naik pesat sejak tahun 2011 secara statistik dan penghargaan nilai kontrak mau pun gaji yang ia peroleh jauh di bawah pemain klub besar papan atas lainnya, bahkan hanya sepertiganya. Kemudian Pringgo memutuskan untuk tidak lglagi memperpanjang dan menyelesaikan kewajibannya secara baik-baik. Namun hal tersebut nampaknya tidak dapat diterima oleh sang pemilik klub tersebut. Ia selalu takut Pringgo Akan pindah ke tim lain. Selama tujuh tahun dirinya bekerja di Aspac pun Ia tak lepas dari caci makimakian, hinaan, keraguan bahwa dirinya mampu dari sang pemilik klub. Akan tetapi berkat doa, kerja keras, support dari orang-orang terdekat Ia mampu menjawab keraguan atas kemampuan yang dimilikinya.
Secara postur memang dirinya bukan posisi "big man" yang besar akan tetapi pergerakan kaki-kakinya atau sering disebut pula "footwork" terlihat dan terbukti sangat baik. Sebagai power forward Pringgo juga dikenal memiliki akurasi tembakan yang tajam jika dibandingkan dengan posisi "big man" lainnya. Posisinya sangat diperhitungkan di dalam tim, Ia mampu mengangkat tim nya mulai terlihat sejak tahun 2011 ketika tim Aspac masih dalam asuhan pelatih Tjejep Firmansyah. Dengan komposisi pemain muda yang minim pengalaman Pringgo dan rekannya saat itu Xaverius mampu mengangkat mental teman-temannya dengan bermain sepenuh hati dan membawa Aspac sampai ke final,namun baru tahun depannyaberikutnya mereka berhasil memiliki mental yang lebih baik sebagai sebuah tim juara dan di tahun itu pula Pringgo meraih gelar pemain terbaik di liga profesional Indonesia.
 
Pringgo merupakan salah satu "icon" atlet yang dalam usahanya tidak pernah menyerah dan mampu membuktikan bahwa cedera parah tidak mematahkan semangatnya untuk bisa menjadi yang terbaik bahkan ketika cedera parah untuk kedua kalinya Ia mampu bangkit kembali dan mampu tetap menjadi tigasalah satu "big man" terbaik di Indonesia.
 
 
Kini Ia mengisi waktunya tetap dengan bermain basket bersama klub divisi satu DKI Jakarta yang bernama Gading Sakti, namun Ia tidak mengikuti kompetisi dikarenakan salah satu syarat untuk bermain divisi satu untuk mantan atlet profesional harus sudah pensiun / tidak lagi bermain di liga profesional selama dua tahun. Terkadang masih memberikan coaching clinic, menjadi pelatih pribadi, juga mengikuti pertandingan-pertandingan non profesional di luar daerah.
Pringgo sendiri jika masih ingin bermain di liga profesional baru bisa pada akhir tahun 2016. Hal itu memang terlihat sangat tidak masuk akal mengingat alasan surat skorsing adalah karena Pringgo meninggalkan pertandingan pre season di Bali tanpa izin, padahal ia mengaku telah izin terhadap pelatihnya saat itu Rastafari Horongbala bahkan ia memiliki bukti rekaman telepon bahwa sang pelatih mengakui memberikannya izin. Namun karena pengaruh sang pemilik Irawan Haryono sangat besar di Basket Indonesia segala sesuatu yang terlihat janggal tidak ada satu pihak pun yang berani mengangkat kasus ini dan bertindak tegas termasuk pihak liga profesional Indonesia saat itu NBL Indonesia mau pun pihak PERBASI.
 
Pringgo sendiri selalu tersenyum ketika membicarakan hal ini, pria yang dikenal rendah hati dan tidak banyak bicara ini mengatakan bahwa ia menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, dan tetap bersyukur dalam waktu singkat berkat karunia Tuhan yang luar biasa Ia bisa mendapat banyak pencapaian dan salah satunya mendapatkan hadiah mobil karena menjadi pemain terbaik di liga basket profesional tahun 2013.