Kanon Alkitab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Kanonisasi Perjanjian Lama: hapus pernyataan tanpa sumber
Awun Andre (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor mengosongkan halaman [ * ]
Baris 40:
=== Kanonisasi Perjanjian Baru ===
{{main|Kanonisasi Perjanjian Baru}}
Pada masa awal gereja, terdapat sekitar lebih dari 50 Injil, yang termasuk 4
Kanonisasi [[Perjanjian Baru]] dimulai sekitar tahun 200.<ref name="PB">{{id}}C. Groenen.2006. "Pengantar ke dalam Perjanjian Baru". Yogyakarta: Kanisius.</ref> Pada saat itu mulai disusun daftar-daftar kitab suci yang kurang lebih resmi. Misalnya pada tahun 190 di [[Roma]] muncul sebuah daftar yang disebut [[Kanon Muratori]]. Kanon Muratori merupakan kanon tertua yang disimpan sebagai sebuah fragmen dalam sebuah naskah salinan dari abad VIII. Nama Muratori merupakan nama seorang pustakawan Milano, '''L.A. Muratori''' yang menemukan fragmen tersebut dan menerbitkannya pada tahun [[1740]].<ref name="Willi">{{id}}Willi Marxsen.2006. "Pengantar Perjanjian Baru". Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Kanon ini berisi daftar kitab-kitab yang dipakai jemaat di Roma dan sejumlah karangan yang dianggap "palsu". Pada tahun [[254]], [[Origenes]] dari [[Alexandria]] juga menyusun sebuah daftar kitab. Tahun [[303]] [[Eusebius]] dari Kaisarea juga membuat daftar kitab. Tahun [[367]], [[Uskup]] [[Aleksandria]] [[Athanasius]] menyusun daftar Alkitab Perjanjian Baru dengan jumlah 27 kitab. Daftar itu kemudian diterima oleh umat di bagian Timur. Sedangkan di bagian barat, umat menerima daftar yang disusun oleh [[Athanasius]]. [[Paus Innosensius I]] mengirim daftar itu ke [[Perancis]] pada tahun [[419]]. Daftar ke 27 kitab itu kembali diperteguh dalam [[konsili Florence]] (1441), [[konsili Trente]] (1546) dan [[Konsili Vatikan I]] (1870).
Injil yang ada dalam Kitab Suci sekarang ini (Injil Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes). Selain itu, ada juga Injil lain seperti Injil Yakobus, Injil Thomas,
Injil Ibrani, dll. Ada juga 22 buku Kitab lain, Kisah Para Rasul, Kisah Paulus,
dan lain sebagainya. Banyaknya Kitab-kitab Injil ini semakin membingungkan umat
gereja perdana. Di antara Injil dan Kitab-kitab itu ada juga yang isinya sangat
bertentangan dengan ajaran Para Rasul, seperti ajaran Arius yang mengatakan
bahwa Yesus bukan Allah, Apolinarius; Yesus bukan manusia, Macedonius; Roh
Kudus bukan Allah. Kenyataan ini sungguh sangat memprihatinkan umat terutama
dalam usaha untuk mengembangkan kehidupan iman mereka.
 
Menghadapi tantangan-tantangan nyata seperti itu, Gereja Katolik akhirnya memutuskan untuk
menyeleksi beberapa Kitab yang menunjukkan keaslian pada ajaran para Rasul dan
yang betul-betul penuh inspirasi. Inilah yang nantinya disebut Kanon (sarana untuk
mengukur keaslian dan kebenaran Kitab Suci).
 
Berawal dari Melito, Uskup dari Sardis (tahun 170 SM) yang mencoba untuk
memliki sebuah kanon tentang Kitab Suci Perjanjian Lama, namun karena ada
kesulitan dalam daftar besar kitab-kitab yang beredar pada waktu itu maka usaha ini
tidak berjalan dengan lancar.
 
Di bawah kepemimpinan Paus ke-37, St. Damasus I (366-384), dengan
Magisterium Gereja yang infallible (tidak dapat salah), Paus Roma
menentukan kitab-kitab yang
dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci dan membuang beberapa kitab untuk
tidak
dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci. Paus Damasus I kemudian
memerintahkan St. Hieronimus (St. Jerome) untuk menerjemahkan Kitab Suci
berbahasa Yunani ke dalam Bahasa Latin yang kita kenal dengan nama
Vulgata. Kitab-kitab yang ditentukan oleh Paus St. Damasus ke dalam
Kanon Kitab Suci adalah yang kita pergunakan oleh orang-orang Kristen
hingga saat ini.
 
Dengan kuasa infallible (tidak dapat salah) yang dimiliki oleh Paus, ia kemudian menerima Injil Lukas dan
digabungkan dengan ketiga Injil lain dengan alasan bahwa dalam Injil Lukas
terekam lengkap kisah kanak-kanak Yesus, terutama dalam hubungan dengan Santa
Perawan Maria. Lukas jugalah yang untuk pertama kalinya melukis gambar Bunda
Maria dengan Yesus, yang sampai saat ini masih tersimpan di Gereja Basilika
Santa Maria major di Roma. Injil Matius jelas memberitahukan tentang kuasa mengajar
Petrus dan gereja yang dibangun di atasnya. Injil Yohanes digunakan oleh orang
Kristen perdana untuk mempertahankan imannya, terutama dalam hubungan dengan
Sakramen Ekaristi sebagai Tubuh dan Darah Yesus. Injil Markus juga memberikan
gambaran yang jelas tentang kuasa St. Petrus untuk memimpin gereja yang
didirikan oleh Yesus, dan kuasa ini sampai saat ini masih dijalankan oleh para
penggantinya, yakni Paus di Roma.
 
Daftar kitab-kitab yang '''DITERIMA''' oleh Paus
St. Damasus I untuk dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci antara lain :
 
- ''Injil'' Matius
- ''Injil'' Markus
- ''Injil'' Lukas
- ''Injil'' Yohanes
- Kisah Para Rasul
- Surat Paulus kepada jemaat di Roma
- Surat Paulus kepada jemaat di Korintus 1
- Surat Paulus kepada jemaat di Korintus 2
- Surat Paulus kepada jemaat di Galatia
- Surat Paulus kepada jemaat di Efesus
- Surat Paulus kepada jemaat di Filipi
- Surat Paulus kepada jemaat di Kolose
- Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika 1
- Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika 2
- Surat Paulus kepada Timotius 1
- Surat Paulus kepada Timotius 2
- Surat Paulus kepada Titus
- Surat Paulus kepada Filemon
- Surat kepada orang Ibrani
- Surat Yakobus
 
- Surat Petrus 1
 
- Surat Petrus 2
 
- Surat Yohanes 1
 
- Surat Yohanes 2
 
- Surat Yohanes 3
- Surat Yudas
- Wahyu kepada Yohanes
 
Selain ''injil-injil'' kanonik yang tercantum
dalam alkitab Perjanjian Baru seperti ''Injil'' Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes, sebetulnya terdapat lebih dari 300 ''Injil'' yang berbeda yang
tersebar di masing-masing Gereja tanpa diketahui siapa penulisnya. Ada banyak ''injil''
dan surat-surat yang dimusnahkan dan dibakar oleh gereja perdana. Gereja
Katolik melarang keras para jemaat mengetahui dan membaca ''injil-injil''
tersebut karena tidak sesuai dengan iman katolik sebagai gereja perdana.
 
Daftar kitab-kitab yang '''DITOLAK''' oleh Paus
St. Damasus I untuk dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci antara lain :
 
- ''Injil'' Thomas
 
- ''Injil'' Maria Magdalena
- ''Injil'' Masa Kecil Yesus menurut Thomas
- ''Injil'' Masa Kecil Yesus menurut Yakobus
- ''Injil'' Petrus
- ''Injil'' Bartolomeus
- ''Injil'' Nikodemus
- ''Injil'' Nazorean
- ''Injil'' kaum Ebionit
- ''Injil'' Filipus
- ''Injil'' Ibrani
- ''Injil'' Andreas
- ''Injil'' Apelles
- ''Injil'' Barnabas
- ''Injil'' Basilides
- ''Injil'' Bardesanes
- ''Injil'' Eva
- ''Injil'' Fayum
- ''Injil'' Yakobus Kecil
- ''Injil'' Yudas Iskariot
- ''Injil'' Marcion
- ''Injil'' Mani
- ''Injil'' Maria
- ''Injil'' Matias
- ''Injil'' Thaddeus
- ''Injil'' Titan
- ''Injil'' Pseudo-Matius
- ''Injil'' Rahasia Markus
- ''Injil'' Valentinus
- ''Injil'' Scythianus
- ''Injil'' Hesychius
- ''Injil'' Encratites
- ''Injil'' Cerinthus
- ''Injil'' Dua Belas
- ''Injil'' Empat Wilayah Surgawi
- ''Injil'' Hidup
- ''Injil'' Kesempurnaan
- ''Injil'' Kebenaran
- ''Injil'' orang-orang Mesir
- Kisah Petrus dan Kedua belas Rasul
- Kisah Andreas
- Kisah Yohanes
- Kisah Thomas
- Kisah Paulus
- Dialog Sang Penyelamat
- Peribahasa Yesus
- Ajaran Yesus Kristus
- Ajaran Duabelas Rasul
- Rahasia dari Yohanes
- Konstitusi Kerasulan
- Keturunan Maria
- Pertanyaan dari Maria
- Apokrifa Yakobus
- Apokrifa Yohanes
- Khotbah Petrus
- Surat Abgar
- Surat Barnabas
- Surat Clement
- Surat Clement kepada jemaat di Korintus 1
- Surat Clement kepada jemaat di Korintus 2
- Surat Clement untuk kegadisan
- Surat Clement kepada Yakobus
- Surat Ignatius
- Surat Paulus kepada jemaat di Leodicea dan Alexandria
- Wahyu kepada Paulus
- Wahyu kepada Yakobus 1
- Wahyu kepada Yakobus 2
- Wahyu kepada Petrus
 
Kitab-kitab tersebut ditolak karena tidak sesuai
dengan Tradisi Suci dan Magisterium Gereja Katolik. Dengan infalibilitas Paus
Roma maka kitab-kitab tersebut dinyatakan sebagai bidaah (sesat) dan tidak
layak untuk dibaca oleh umat kristen gereja perdana. Menarik bahwa orang-orang
Kristen non-Katolik tidak menolak atau mempertanyakan otoritas dan karya Paus
St. Damasus I ini. Dengan kata lain, mereka menerima bahwa Paus St. Damasus I
adalah infallible (tidak dapat salah) dalam menentukan kitab-kitab dalam Kanon
Kitab Suci.
 
==== Kanonisitas Perjanjian Baru ====