Favourite's Group: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
'''Favourite's Group''' (atau juga '''The Favourite's''') adalah grup band Indonesia yang populer pada tahun 1970-an. Grup ini dalam formasi masa jayanya beranggotakan [[A. Riyanto]] sebagai motor utama sekaligus pemain [[keyboard]], [[Mus Mulyadi]] sebagai vokalis, [[Is Haryanto]] sebagai pemain [[drum]], [[Harry Santoso (Harry Toos)]] sebagai [[gitar]]is, dan [[Tommy
== Berdirinya Favourite's Group ==
=== Awal Mulai Terbentuk ===
A. Riyanto pimpinan dari “Band 4 Nada” (grup Empat Nada), yang menjadi band pengiring di perusahaan rekaman Remaco mempunyai gagasan membentuk sebuah group yang bukan sebagai '''Grup Band Pengiring''', melainkan sebuah band yang mandiri. Era itu sedang ''booming'' group-group band seperti : [[Koes Plus]], [[Panbers]] & [[No Koes]], [[D'Lloyd]], dll. Namun pipmpinan label '''Remaco''' tempatnya bernaung '''Eugene Timoty''', tidak menanggapi dengan serius. Hal itu membuat A. Riyanto mengambil keputusan sepihak untuk hijrah ke studio '''Golden Hand/Indra Record''' tempat dimana Mus Mulyadi terlebih dahulu bernaung. Mereka sepakat, menjaga rahasia tanpa diketahui produser Remaco dan menunjuk recording '''Musica''' ('''Metropolitan''') '''Studio''' di [[Pejaten]] yang terbengkalai lama tidak terpakai, setelah selesai dikontrak '''Eka Sapta''' & '''Bali Record''' sebagai tempat merekam lagu-lagunya. Selama tiga hari berturut-turut, mereka berkutat di studio itu dibantu oleh '''Ferry Bule''' sebagai operator. Dari tangan dingin A. Riyanto sebagai leader sekaligus penggagas, telah menggubah sembilan buah lagu diantaranya : “''Seuntai Bunga Tanda Cinta'', ''Carilah Kawan Lain'', ''Kr Selamat Jalan'', ''Kisah terindah'', & ''Setitik Embun''”. Di dalam group ini ia bertindak sebagai pencipta dan pembuat aransemen pada hampir semua lagu, yang dinyanyikan oleh Mus Mulyadi sebagai vokalis.<Ref>http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/806/Aloysius-Riyanto</Ref>
Akhirnya keras leras mereka mampu menyelesaikan rekaman akhir lagu ''“Mawar Berduri”''. Respon pasar ternyata di luar dugaan, suatu capaian yang fenomenal dengan angka penjualan 3000 keping [[Piringan Hitam]] & [[Kaset]]. Lagu ''‘Mawar Berduri’'' adalah satu dari sekian lagu pop terbaik yang pernah ada, bahkan sampai hari ini tidak ada yang dapat mengalahkan kepopulerannya. Favourite’s Group mengusung berbagai jenis musik mulai dari [[Pop Mellow]], [[Klasik]], [[Keroncong]], [[Melayu]] & [[Jenaka]] dan hasilnya terdengar begitu segar dan bertahta di hati pendengarnya. Patut pula mendapat acuan “Cap Jempol” pada vokalisnya ‘Mus Mulyadi’, dengan gaya bernyanyi yang sangat lugas, murni, indah, dan sederhana apa adanya. Mereka pun cukup variatif dalam mengemukakan tema lagu-lagunya, tema Cinta Remaja, Cinta Tanah Air, dan Cinta Musik dirangkumnya dalam berbagai jenis musik pop manis dan tetap terdengar berbeda.<Ref>http://josechoalinge-situs.blogspot.co.id/2014/02/favourites-group.html</Ref>
Baris 15:
=== Formasi II Favourite's Group ===
A. Riyanto tetap melanjutkan Favourite’s Group dengan merekrut beberapa musisi lain. Terbentuklah formasi kedua yang terdiri dari: '''A. Riyanto''' (kyboard), '''Is Haryanto''' (Drum), '''Harry Toos''' (Gitar), '''Tommy
Setelah meliris album keduanya, kembali Favourite’s Group merilis berturut-turut album ''Teratai Putih & Oh Kasian'' (Album’Vol.3) & ''Aku Tak Berdosa'' (Album’Vol.4) dan telah memenuhi panggilan show ke daerah-daerah di seluruh pelosok [[Indonesia]] dan berkunjung beberapa negara [[Asia]] & [[Eropa]]. Pada Keempat album tersebut di atas, kita dapat mendengar pengaruh dari musik [[The Bee Gees]] & [[The Beatles]] yang digabungkan dengan elemen klasik sehingga merupakan komposisi yang sangat serasi. Setiap rincian lagu begitu menarik perhatian di awal-awal lagunya dan berakhir ada perasaan melankolis. Namun, sangat disayangkan album ''Aku Tak Berdosa'' merupakan album perpisahan mereka dengan sang vokalis Mus Mulyadi.
Baris 22:
Kehilangan vokalis Menjelang pembuatan album ke-lima ''Cinta Monyet'' (tahun 1975), membuat personil Favourite’s Group mulai goyah dengan rayuan sang produser Remaco (Eugene Thimoty) untuk hengkang dari Indra Record yang sudah mulai bermarkas di [[Surabaya]]. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Mus Mulyadi, karena di saat yang sama masih terikat kontrak dengan Indra Record. Sang produser (dua bersaudara '''Ing''' & '''Ang''') ini, berani melipat gandakan nilai kontrak yang ditawarkan Remaco menjadi tiga kali dari yang diterima teman-temannya di Favourite’s Group. Keesokan harinya Mus Mulyadi harus terbang ke Surabaya menyelesaikan kewajibannya dan meluncurkan solo album yang cukup sukses.
Favourite’s Group minus Mus Mulyadi tetap melaju, mereka mampu tampil istimewa. Mereka bertekad bekerja secara profesional. Sebuah tantangan secara total dalam melahirkan album-album yang mengejutkan. Selain itu juga tak kalah ‘bersuka citanya’ para personilnya. Mereka kini tidak hanya sebagai pencipta lagu saja, tapi sudah mendapat mandat dari sang juragan Favourite’s Group untuk ‘menyenandungkan’ sendiri suaranya. Tergambar pada pemunculan album kejutan berikutnya ''Layu Sebelum Berkembang'' (Album’Vol.6), ''Kejepit Pintu'' (Album’Vol.7) & ''Boneka India'' (Album’Vol.8) dan akhirnya sampai pada Album ke 11 mereka. Sebelumnya juga sempat merilis sebuah Album [[Lagu Natal]] yang dikemas dalam piringan hitam yang dibawakan oleh The Favourites group, salah satunya dengan judul Silent Night, dengan genre keroncong.<Ref>http://retromeneergallery.blogspot.co.id/2011_12_01_archive.html</Ref>
=== Kevakuman ===
Pada album terakhir inilah Favourite’s Group sudah menunjukkan sinyal-sinyal masa rehatnya setelah tiga tahun membius blantika musik Indonesia. Kevakumannya benar-benar dirasakan sebagai suatu kehilangan, karena keempat personil Favourite’s Group disibukkan dengan kepentingan masing-masing. Diantaranya: mengorbitkan sejumlah penyanyi baru & mengorbitkan Anak-anak mereka ([[Vien Is Haryanto]] & [[Ari A Riyanto]]) dan bersolo karier, atau menjadi ''Guest Star'' di Group 4 Nada (Band 4 Nada) dan membentuk band pengiring '''The Favourite’s''', '''The Heart''', '''The Meicy''', '''Two face’s''' & Penata musik di '''Musica Studio'''.
=== Merekrut Mamiek Slamet sebagai Vokalis ===
Menghilangnya Favourite’s Group beberapa tahun sempat membuat pencinta musik merasa kehilangan dan risau. Pada
Mamiek Slamet yang semula adalah seorang penyanyi solo dapat dengan mudah berbaur dalam grup ini dengan mengandalkan suaranya yang eksotis. Ia langsung mengisi barisan lagu-lagu hits di album ini : ''“Romantika'', ''Patung Emas Bermata Intan'', ''Hutang Budi'', ''Akhir Cintaku”''. Mereka menghadirkan nuansa yang benar-benar baru seperti terdengar “bunyi” [[Koor]] di beberapa singel-nya, contoh : ''“Kau”'' dinyanyikan oleh Is Haryanto yang biasanya digunakan pada era Vokal Grup]] tahun 60-an atau kelompok Vokal Grup [[Gospel]] di [[Gereja]]-gereja. Lagu yang berhasil mengangkat mereka kembali adalah ''Romantika''. Merekapun tak kalah indahnya melantunkan ’[[Lagu Jawa]]’ dengan cara modern tanpa mengenyampingkan cita rasa etnis-nya, dijumpai pada album ''“Ireng Manis'', ''Arekku Jalek Kawin'', ''Cangkriman'' & ''Rumangsaku'', dll”. Namun sangat disayangkan, Mamiek Slamet pun lebih berkonsentrasi dengan sejumlah album solonya sehingga keberadaannya di Favourite’s Group tidak bertahan lama.
===
Tidak lama kemudian posisi vokal yang kosong diisi oleh '''Rahmat''' salah seorang karyawan [[Bank]]. Konon, menurut rekan-rekan di Favourite’s Group keindahan suaranya adalah ‘reinkarnasi’ dari sosok Mus Mulyadi. Lagi-lagi kehadiran vokalis baru ini tidak dapat membagi waktu antara Karier bernyanyi atau tetap menjadi karyawan Bank. Sebagai seorang artis, harus memenuhi panggilan untuk show ke daerah-daerah bersama Favourit’s Group. Hal inilah yang membuatnya mengundurkan diri dari Favourite’s Group dan lebih memilih menekuni menjadi seorang Bankir hingga sekarang.
Baris 38:
Pada tahun 1978 group band yang beranggotakan penyanyi, musisi, dan pencipta yang sudah populer pada masa itu ‘rujuk’ lagi. Formasi mereka tidak berubah tetap seperti beberapa tahun lalu bedanya hanya mereka andil jadi vokalis “'''Mus Mulyadi''' (Rhythm/Vokal), '''Is Haryanto''' (Drum /Vokal), '''A. Riyanto''' (Keyboard/Vokal), '''Harry Toos''' (Gitar/Vokal) dan '''Tommy WS''' (Bass/Vokal)”. Tahun 1978, mereka mencoba memukau lewat kecantikan aransemennya dengan materi lagu yang berlirik puitis–romantis yang mereka suguhkan, antara lain : ''“Satu Kisah Lagi'', ''Saat Yang Terindah'', ''Melody Patah Hati'', ''Kamar Bisu'', & ''Engkau Yang Terakhir”''. Lewat album ‘reuni’ mereka ini setelah berpisah sejak tahun 1975, sebagai pengobat rindu ‘menyapa’ para pencinta dan pengamat musik indonesia.
Kemudian mereka kembali hadir tahun 1982, dengan nomor-nomor lainnya, ''“Nusantara Jaya'', ''Terima Kasih Musik'', ''Bunga Yang Terindah'', ''Hai Pemuda'', dan ''Selamat Jalan”'' dengan perusahaan rekaman '''Mahkota Records'''. Melalui kehadiran album ini, Favourite’s Group mencoba menawarkan ragam tema musik yang selama ini belum terjamah oleh pemusik negeri ini. Mereka juga menunjukkan bahwa Favourite’s Group masih “solid” dengan kumpul bareng di setiap kesempatan latihan maupun tampil lengkap di pertunjukan show di dalam maupun luar daerah Jakarta. Namun kebersamaan ini seolah menyiratkan akan duka yang dalam atas kepergian sang penggagas Favourite’s Group untuk selamanya.
Sampai awal tahun 1989, Favourite's Group secara resmi masih berdiri, tetapi dengan anggota berbeda. Pada penampilannya tahun 1988, anggotanya terdiri dari '''A. Riyanto''' pada keyboard, '''Is Haryanto''' pada gitar, '''Tommy W.S.''' pada bass gitar, '''Y. Rizal''' pada drum, '''Mus Mulyadi''' sebagai vokalis, plus '''Bartje van Houten''' pada melodi gitar.<Ref>http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/568/Favourites-Group</Ref>
== A. Riyanto Meninggal ==
Pada 17 Juni 1995 A Riyanto sang “Legenda” menghebuskan nafas terakhirnya, dengan penyakit komplikasi Ginjal & Kencing Manis yag sudah lama di idapnya. Kepergiannya membuat insan musik & bangsa Indonesia berduka, sahabat-sahabatnya di Favourite's Group merasa kehilangan gairah dan menjadi mati suri. Akhirnya Is Haryanto yang masih memiliki hubungan saudara dengan almarhum lebih berjiwa besar untuk melanjutkan cita-cita A. Riyanto untuk tetap membawa Favourite's Group menjadi bagian dari sejarah musik pop di Indonesia, seperti yang dicita- citakannya pada saat memberi nama Favourite’s untuk bandnya. Is Haryanto
== Favourite's Group Di Era 2000-an ==
Tahun 2008 ditandai dengan era kebangkitan Kembali beberapa group band era '60 dan 70-an yang masih bertahan ataupun memutuskan ‘''comeback''’, antara lain Panbers, [[Noor Bersaudara]], [[The Singers]], [[Ayodhia]], & [[The Steps]], dan tak ketinggalan Favourite’s Group. Semuanya kembali meramaikan dunia rekaman dan panggung musik nasional dengan segala upayanya. Menurut Mus Mulyadi, mereka merancang sebuah kejutan terkait dengan momen pemunculan baru namun tetap memiliki pesona tersendiri dan berharap makin dikenal tentunya. Mereka akan selalu tidak kehabisan akal untuk melanjutkan amanah almarhum Kelik.
=== Merekrut B. Hariadi ===
Salah
=== Masuknya Denny Sami ===
Sepeninggal B. Hariadi, posisinya formasi Keyboardist Favorite's Group yang kembali kosong kemudian digantikan oleh “'''Denny Sami'''”.
=== Meninggalnya Tonny WS dan Masuk kembalinya Nana Sumarna ===
Inti kekuatan Favourite’s Group sebagai grup vokal adalah, tetap mengusung romansa pop yang berseni dan romantis, Diharapkan mereka bisa menjadi salah satu grup vokal terbaik selamanya dan musik mereka bertahan sepanjang masa.<Ref>http://josechoalinge-situs.blogspot.co.id/2014/02/favourites-group.html</Ref>
|