Is Haryanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gladynova (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Gladynova (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
== Karier ==
=== Favourite Group ===
Pada tahun 1973, Is Harianto diajak oleh sepupunya A. Riyanto untuk bergabung dalam band Favourite Group yang baru saja kehilangan sebagian besar personilnya. Ia masuk bersamaan dengan saudara sepupunya Harry Santoso (Harry Toos), dan seorang teman mereka Tommy WS untuk memperkuat formasi band Favourite Group yang masih menyisakan A. Riyanto dan Mus Mulyadi. Favourite's Group tidak berangkat dari nol, karena masing-masing pemain sudah punya modal, kata A. Riyanto seperti yang ditulis majalah Tempo edisi Februari 1972. Band ini siap berkompetisi dengan band-band yang telah lebih dulu meraup sukses di belantara musik pop saat itu, seperti [[Koes Plus]], [[Panbers]], [[Charles Hutagalung|The Mercy's]], [[Syamsuar Hasyim|D'Lloyd]], dan banyak lagi. Band ini akhirnya menjadi terkenal pada zamannya, di tahun 1970-an.
 
Selama kariernya di industri musik Tanah Air, band ini banyak menghasilkan hits yang melegenda hingga saat ini. Mereka mengeluarkan belasan album dari berbagai genre musik seperti Pop, Keroncong, Pop Jawa dan Lagu Natal Semuanya laris manis di pasaran. Is Harianto selain sebagai drummer juga banyak menciptkan lagu. Lagunya dibawakan dengan baik oleh sang vocalist Mus Mulyadi, dan meuai hits misalnya ''Cari Kawan Lain'', dsb. Dalam beberapa kesempatan ia juga membawakan sendiri lagu-lagu ciptaannya.
Baris 52:
Is Haryanto mencipta tidak kurang dari 3000 lagu <ref>[http://www.jpnn.com/?mib=berita.detail&id=18414# Keluarga Is Haryanto setelah Sang Maestro Pencipta Lagu Itu Pergi]. JPNN. Edisi Selasa, 02 Juni 2009. Diakses 29 Maret 2013.</ref>, baik ber[[bahasa Indonesia]] maupun [[bahasa Jawa]]. Karya-karyanya yang dikenal orang sebagai "lagu abadi" misalnya ''Rèk Ayo Rèk'', ''Sipaté Manungsa'', ''Råndhå Ngarep Omah'', ''Sepanjang Jalan Kenangan'', ''Tanpamu'', dan ''Hilang Permataku''.
 
Lagu yang diciptakan Haryanto beragam. Mulai langgam Jawa hingga pop. Bahkan, lagu ''Rek Ayo Rek'' yang identik dengan masyarakat [[Surabaya]] pun lahir dari kepiawaiannya mencipta lagu. Beberapa orang barangkali sempat mengira tembang yang dipopulerkan Mus Mulyadi itu diciptakan oleh ''arek Suroboyo'' asli. Ternyata, lagu itu justru diciptakan ''cah Solo'' yang pintar memainkan diksi khas daerah setempat. Dalam lagu ''Rek Ayo ReRek''k, misalnya. Is Harianto menggunakan kata-kata berbau Surabaya yang khas. Misalnya, [[Tunjungan]] (salah satu tempat perbelanjaan di Surabaya), [[Rujak Cingur]] (makanan khas), dan kata ''Rek'' sebagai sapaan akrab untuk pemuda Surabaya. "Apalagi,Sangat dulupas yangdinyanyikan nyanyiinoleh Mus Mulyadi yang kental logat Surabayanya.<ref>http://www.jpnn.com/read/2009/06/02/18414/Keluarga-Is-Haryanto-setelah-Sang-Maestro-Pencipta-Lagu-Itu-Pergi-</ref>
 
Is Haryanto dikenal sebagai pencipta lagu yang nyentrik. Dia tampak lekat dengan kacamata hitam. Setiap kali tampil di depan publik, dia selalu mengenakan kacamata hitam. Bahkan, menemui tamu di ruang tamu saja dia enggan mencopot kacamatanya. Begitu pula berfoto dengan keluarga, dia juga mengenakan kacamata hitam. Ada rahasia di balik kacamata itu.
Baris 60:
 
== Kehidupan Pribadi ==
Alphonsius Is Haryanto menikah secara berbeda keyakinan dengan Ida Rusdawati yang tetap beragama [[Islam]]. Perkawinan tersebut dikaruniai lima orang anak. '''Vien Adiyanti''' ([[Vien Is Haryanto|Vien]]), '''Alice Adiyanti''', '''Anna Adiyanti''', '''Lucy Adiyanti''', dan '''Fris Adiyanto''' ([[Boy Is Haryanto]]). Anak yang sulung, [[Vien Is Haryanto|Vien]], adalah penyanyi cilik pada tahun 1970-an akhir. Ia telah menjadi [[Mualaf]] sekitar tahun 1980 mengikuti keyakinan ibunya. Tampak jelas toleransi yang besar dari Is Harianto kepada pilihan anaknya.
 
Is Harianto adalah sosok yang mencintai pekerjaannya. Meski dalam kondisi sakit, ia tetap menyanyi dan mengarang lagu. Terakhir, meski dalam kondisi sakit parah, ia masih sempat membuat lagu pesanan orang.
 
== Meninggal Dunia ==
Alphonsius Is Haryanto wafat pada hari Selasa, 26 Mei 2009 sekitar pukul 23.00 WIB di Jakarta. Pria kelahiran 22 Agustus 1940 ini meninggal dalam usia 69 tahun, di kediaman pribadi di kawasan [[Cipete]], [[Jakarta Selatan]] setelah tak kuat melawan penyakit yang diderita, yakni [[Kanker Rectum]]. Mendiang mengidap kanker rectum sejak setahun sebelumnya, namun kanker itu telah menunjukkan tanda-tandanya sejak empat tahun lalu. saatSaat itu Haryanto mengeluhkan sakit yang melilit perutnya. Namun, Haryanto tak pernah mau disebut sedang sakit, ia selalu mengatakan kalau dirinya sehat-sehat saja.<ref>http://www.jpnn.com/read/2009/06/02/18414/Keluarga-Is-Haryanto-setelah-Sang-Maestro-Pencipta-Lagu-Itu-Pergi-</ref> Jauh sebelum vonis kanker terdeteksi, ia diketahui menderita tumor. Setelah empat tahun kemudian menjadi kanker.<Ref>http://entertainment.kompas.com/read/2009/05/27/e175330/selamat.jalan.pak.is.haryanto..</Ref> Sebelum meninggal, Is Haryanto sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Pertamina]] ([[RSPP]]). Terakhir Haryanto kembali masuk RSPP pada Rabu (20/5). Namun sejak Senin 25 Mei 2009, pencipta lagu ''Rek Ayo Rek'' dan ''Sepanjang Jalan Kenangan'' itu memaksa pulang sehingga akhirnya dibawa pulang. Di rumah sempat tertidur, sebelum kemudian koma. Malam itu kondisinya makin kritis dan akhirnya meninggal esok harinya. Saat mengembuskan napasnya, semua keluarga kumpul, termasuk ibunya, Ny Haryono.<Ref>http://entertainment.kompas.com/read/2009/05/27/e175330/selamat.jalan.pak.is.haryanto..</Ref> Vien Adiyanti, putri sulung Is Haryanto memimpin keluarga ikhlas melepas kepergian ayah tercinta. Jenazah Is Haryanto dikebumikan di perkuburan umum [[Kampung Kandang]], [[Jagakarsa]], Jakarta Selatan.<Ref>http://showbiz.liputan6.com/read/231155/selamat-jalan-is-haryanto</Ref> Dunia musik Indonesia kembali harus kehilangan salah satu pencipta lagu terbaiknya.
 
=== Keinginan Terakhir ===
Baris 71:
 
=== Wasiat Pengurusan Royalti Lagu ===
Dua minggu sebelum meninggal Is Haryanto juga sempat memberi wasiat kepada keluarga. Is mengumpulkan keluarga untuk menyampaikan banyak pesan. Salah satu pesannya kepada Alice Adiyanti (anak kedua) untuk mengurusi lagu-lagu yang ditinggalkan almarhum.<Ref>http://seleb.tempo.co/read/news/2009/05/27/112178388/wasiat-is-haryanto-minta-lagu-ciptaanya-ada-yang-urus</Ref> Semasa hidup, Is Harianto memang mengalami masalah soal royalti. Ia tidak pernah menjual lepas lagunya, semuanya dengan royalti yang harus dibayar tiap lagu digunakan. Meski begitu kontribusi yang dia dapat dari penggunaan lagu-lagunya tidak optimal, sebab orang-orang yang mengurusi royalti sering bertindak tidak profesional. Pendapatan yang diterima oleh pencipta lagu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Lagu-lagu Is Harianto digunakan di mana-mana, tak semuanya memberi kontribusi kepada keluarganya. Untuk mengatur royalti itu, keluarga Haryanto akan dibantu begawan musik [[Bens Leo]]. <Ref>http://www.jpnn.com/read/2009/06/02/18414/Keluarga-Is-Haryanto-setelah-Sang-Maestro-Pencipta-Lagu-Itu-Pergi-</Ref>
 
==Rujukan==