Kerajaan-kerajaan di Tanah Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Sejarah Sunda menggunakan HotCat |
k Merapikan |
||
Baris 75:
Tahun [[1681]] Bupati Wedana Sumedang yaitu Pangeran Rangga Gempol III Kusumahdinata yang dikenal dengan sebutan Pangeran Panembahan adalah Bupati Pertama yang berani menentang pemerintahan [[VOC]], agar kembali dari merdeka dan berdaulat untuk kemudian mempersatukan kembali daerah-daerah sebagian yang pernah dikuasai oleh [[Pakuan Padjajaran]] pada zamannya.
Tahun [[1811]] Bupati Wedana Pangeran Kusumahdinata IX atau dikenal dengan Pangeran Kornel dengan tegas menentang
Tahun [[1888]] Bupati Pangeran Aria Suriaatmaja atau dikenal juga sebagai Pangeran Mekah mengungkapkan kepada [[Belanda]], bahwa Belanda harus memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia/Nusantara. Hal ini dapat diketahui melalui literatur yang ditulisnya dalam buku ''Ditiung memeh Hujan''.▼
▲Tahun [[1888]] Bupati Pangeran Aria Suriaatmaja atau dikenal juga sebagai Pangeran Mekah mengungkapkan kepada [[Belanda]], bahwa Belanda harus memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia/Nusantara.
Pada zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia di [[Jawa Barat]], sewaktu pasukan-pasukan [[Divisi Siliwangi]] kembali Hijrah, tepatnya pada tanggal 11 April 1949 terjadi peristiwa-peristiwa bersejarah di Sumedang, di Kecamatan Buah Dua dan begitu juga di Kecamatan Situraja, pertempuran melawan tentara Belanda.
|