Maruyung Sari, Padaherang, Pangandaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
Di setiap Dusun Memiliki Kepala Dusun.
Maruyung Sari adalah Desa di pinggiran sungai Citanduy yang menjadi perbatansan langsung dengan Kabupaten Cilacap.
Penduduk Desa Maruyung Sari Mayoritas adalah Petani.
Sejarah Desa Maruyungsari berdiri kurang lebih Tahun 1980. Merupakan pemekaran dari Desa Paledah, yang dulunya merupakan Dusun Tarisi dan Dusun Anggaraksan.Nama Maruyungsari diambil dari nama sebuah tempat leluhur di kawasan Dusun Maruyungsari yaitu Mruyung (Mruyung terletak di Tengah Persawahan) yang berarti pohon Jambe/Pinang. Konon tempat ini dulunya tempat persinggahan seorang pembesar kerajaan. Menurut sesepuh Desa Maruyungsari, tempat ini sekarang dihuni oleh leluhur yang bernama Mbah Banda Yuda yang katanya mengayomi pertanian di Desa Maruyungsari. 
Oleh karena itu setiap musim tanam dan di bulan Syuro sering diadakan upacara selamatan. Sejak berdirinya sampai sekarang pemerintahan Desa Maruyungsari telah dipimpin oleh 4 (empat) orang lurah/kuwu/kepala desa. Pertama oleh lurah Sukra Sumiarjo kartiker pada awal pemekaran. Saat itu terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Maruyungsari, Tarisi, Julang dan Anggaraksan.
Kemudian di tahun 1983 diadakan pemilihan kepala desa dengan lurah Umar sebagai penerus kepemimpinan di Desa Maruyungsari selama 2 periode yaitu tahun 1984 – 1992 dan 1993 - 1997. Dilanjutkan oleh lurah Marmin Sujarmo dari tahun 2000 – 2005 dan kepala desa yang sekarang menjabat adalah lurah Turino periode tahun 2007 – 2013.