Nadirsyah Hosen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Emubarak (bicara | kontrib)
penambahan kontent
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Emubarak (bicara | kontrib)
penambahan reference
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 25:
}}
 
'''Dr. H. [[Nadirsyah Hosen]], LLM, MA (Hons), PhD''' adalah orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang menjadi dosen tetap di fakultas hukum di universitas di [[Australia]]. Sejak pertengahan tahun 2015 beliau mengajar di [[Monash University Faculty of Law]], <ref>http://monash.edu/research/people/profiles/profile.html?sid=7912110&pid=11921</ref>salah satu Fakultas Hukum terbaik di dunia. Sebelumnya selama 8 tahun ia mengajar pada [[Fakultas Hukum]], [[Universitas Wollongong]] (2007-2015) hingga meraih posisi sebagai [[Associate Professor]].Tahun [[2005]] ia bekerja sebagai ''post-doctoral research fellow'' di TC. Beirne School of Law, [[Universitas Queensland]].
 
Dr. Hosen lulus sarjana S1 dari Fakultas Syari'ah, [[IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta]] dan meraih gelar ''Graduate Diploma in Islamic Studies ''serta ''Master of Arts with Honours'' dari [[Universitas New England]]. Kemudian ia meraih gelar ''Master of Laws'' dari [[Universitas Northern Territory]].
Baris 31:
Peraih dua gelar doktor (PhD in Law dari [[Universitas Wollongong]] dan PhD in Islamic law dari [[National University of Singapore]]) ini telah melahirkan lebih dari 20 artikel di jurnal internasional seperti Nordic Journal of International Law ([[Lund University]]), Asia Pacific Law Review ([[City University of Hong Kong]]), Australian Journal of Asian Law ([[University of Melbourne]]), European Journal of Law Reform ([[Indiana University]]), Asia Pacific Journals on Human Rights and the Law ([[Murdoch University]]), Journal of Islamic Studies ([[University of Oxford]]), and Journal of Southeast Asian Studies ([[Universitas Cambridge]]).
 
Disamping itu, Nadirsyah Hosen adalah seorang kiai dari organisasi Islam terbesar di Indonesia: [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Sejak tahun 2005, ia dipercaya sebagai Ra'is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di [[Australia]] dan [[Selandia Baru]]. Gus Nadir, begitu ia biasa disapa, adalah pengarang buku "Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era", (Republic of Letters Publishing, Dordrecht, The Netherlands, 2010); "Shari'a and Constitutional Reform in Indonesia" (Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2007); dan menulis buku bersama Ann Black and Hossein Esmaeili yang bejudul" Modern Perspectives on Islamic Law" (Edward Elgar, UK, 2013 dan 2015).<ref>http://www.e-elgar.co.uk/bookentry_main.lasso?id=14470</ref>
 
Beliau juga mengedit (bersama Joseph Liow) 4 jilid buku tebal "Islam in Southeast Asia", 4 volumes, (Routledge, London, 2010); dan mengedit bersama Richard Mohr buku "Law and Religion in Public Life: The Contemporary Debate" (Routledge, London, 2011 dan 2013).
 
Untuk karya dalam bahasa Indonesia, Gus Nadir telah menulis buku "Mari Bicara Iman" (Penerbit Zaman, 2011), dan menulis bersama Nurussyariah Hammado buku berjudul "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran" (Penerbit Noura Books, 2013). Pada tahun 2015, Nadirsyah Hosen meluncurkan buku terbarunya "Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok" (Penerbit Noura Books, 2015).