Miagan, Mojoagung, Jombang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dexbot (bicara | kontrib)
k Bot: Parsoid bug phab:T107675
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
Baris 21:
Sejarah wong kang babah desa Miagan di desa miagan terdapat dua dukuhan yaitu dusun Pandean dan Miagan menurut cerita yang berkembang di masyarakat desa miagan yang dulu masih berupa alas gung lewang liwung (Hutan Belantara), hutan ini masuk ke dalam wilayah wirasaba sebutan pada zaman Mojopahit (sekarang Mojoagung) dahulu disini adalah daerah luar pertama yang berbatasan dengan benteng keraton mojopahit, konon dahulu raja mojopahit Brawijaya VII memerintahkan Mbah Dalem dan Mbah To Guno untuk membabat alas wirasaba untuk di jadikan sebagai tempat berlatih pasukan kerajaan, perkemahan pengawal tamu-tamu keraton dan tempat peristirahatan berburu raja sehingga kawasan ini menjadi gundul sehingga dinamakan Desa Karang Bulak dan disini akhirnya Mbah Dalem dan Mbah To Guna menetap dan menjadikan daerah ini sebagai perkampungan / Desa Karang Bulak hal itu terbukti dari prasasti yang ada di jembatan sungai kecil yang juga bernama sungai karang bulak yang mengalir di sepanjang desa miagan dan di prasasti itu tertulis jelas bernama jembatan Karang Bulak namun prasasti yang terukir di sungai tersebut kini sudah hilang dikarenakan adanya rilline/ pelebaran Jalan Raya Veteran Mojoagung,   
 
dari perkembangan desa karang bulak dipada masa pemerintahan mojopahit dipada masa kehancuran setelah Perang Paregreg, berkembangnya kasultanan Demak di tanah Jawa dan pengaruh siar WALISONGO banyaknya orang didesa Karang Bulak yang mendalami seni Karawitan sehingga masyarakat desa karang bulak banyak yang ahli dalam bermain Gamelan maka sejak saat itulah oleh pemerintahan kerajaan mojopahit yang sudah menjadi kadipaten dan merupakan bagian kesultanan Demak dipada masa Bhre Girindrawardhana memangku pimpinan kadipaten Mojopahit desa karang bulak berganti nama menjadi desa Wiyagan yang artinya desa tempat bermukimnya para Wiyaga (Tukang penabuh gamelan), mungkin karena pengaruh salah penulisan dan pengucapan kosakata istilah wiyagan tersebut berganti nama menjadi  miyagan, dan selanjutnya di era penyempurnaan ejaan dan kosakata yang terjadi di Indonesia istilah nama Miyagan disempurnakan mejadi Miagan dan nama itulah yang sampai sekarang  menjadi nama resmi dari desa Miagan ini.   
 
Sejarah