Filipus si Arab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
Baris 21:
Pada [[243]] saat peperangan Gordian III melawan [[Shapur I]] dari Persia, ''[[praetorian prefect]]'' [[Timesitheus]] meninggal karena sebab yang tidak jelas. Berdasarkan usulan saudaranya Priscus, Philip kemudian menjadi ''praetorian prefect'', dengan tujuan agar kedua bersaudara itu dapat mengontrol Kaisar muda tersebut dan memerintah wilayah Romawi sebagai walinegara tidak resmi. Menyusul kekalahan militernya, Gordian III meninggal tahun 244 dalam situasi yang masih diperdebatkan. Beberapa pihak beranggapan bahwa Philip mengkonspirasikan pembunuhannya, sedangkan pendapat lain (termasuk dari sudut pandang pihak Persia) menyatakan bahwa Gordian meninggal dalam pertempuran. Apapun yang sesungguhnya terjadi, Philiplah yang kemudian mengenakan tunik ungu menyusul kematian Gordian. Philip tidak ingin mengulangi kesalahan dari para pengklaim lainnya, dan menyadari bahwa ia harus kembali ke [[Roma]] untuk mengamankan posisinya dengan [[Senat Romawi]]. Setelah mengadakan perjanjian perdamaian dengan Shapur I, ia menempuh perjalanan ke barat dan meninggalkan saudaranya Priscus sebagai penguasa berkekuasaan khusus untuk wilayah-wilayah provinsi Timur. Setibanya di Roma, ia kemudian ditetapkan sebagai [[Augustus (gelar)|''Augustus'']], dan anaknya yang masih kecil dinominasikan sebagai ''[[Caesar (gelar)|Caesar]]'' dan penerusnya.
 
Awal pemerintahan Philip ditandai dengan dimulainya kembali serbuan suku-suku [[Suku-suku Jermanik|Jermanik]] ke provinsi [[Pannonia]], serta suku-suku [[Goth]] yang menyerang [[Moesia]] (sekarang [[Serbia]] dan [[Bulgaria]]) di perbatasan sungai [[Danube]]. Suku-suku tersebut akhirnya berhasil dikalahkan pada tahun [[248]], akan tetapi para [[Legiun Romawi|legiun-legiun Romawi]] tidak merasa puas dengan hasilnya; hal ini mungkin terjadi karena rendahnya pembagian dari jarahan perang. Pemberontakan segera terjadi dan [[Pacatianus|Tiberius Claudius Pacatianus]] diumumkan sebagai kaisar oleh para pasukan. Pemberontakan ditumpas dengan cepat, dan Philip mengangkat [[Decius|Gaius Messius Quintus Decius]] sebagai gubernur provinsi tersebut. Kejadian-kejadian dipada masa depan akan membuktikan bahwa tindakan tersebut adalah suatu kesalahan. Pemberontakan Pacatianus bukanlah satu-satunya yang terjadi; di Timur, [[Iotapianus|Marcus Iotapianus]] memimpin pemberontakan lainnya sebagai akibat pemerintahan yang terlalu menekan dari [[Gaius Julius Priscus|Priscus]] dan besarnya pajak yang ditanggung provinsi-provinsi Timur. Dua orang lainnya, [[Silbannacus|Marcus Silbannacus]] dan [[Sponsianus]], juga tercatat melakukan pemberontakan akan tetapi tidak membawa hasil.
 
Pada bulan April [[248]], Philip mendapat kehormatan untuk memimpin perayaan hari lahir kota Roma yang ke-1000, yang menurut legenda [[Berdirinya Roma|didirikan]] pada tahun [[753 BC]] oleh [[Romulus dan Remus|Romulus]]. Ia menggabungkan perayaan tersebut dengan ''[[saeculum]]'' kota Roma yang ke-10, dan perayaan yang terjadi sangat megah serta meliputi berbagai pertunjukan spektakuler, ''[[Secular games|ludi saeculares]]'', dan penampilan teatrikal di seluruh penjuru kota. Di ''coliseum'', lebih dari 1.000 gladiator terbunuh bersama dengan ratusan hewan-hewan eksotis, seperti kuda nil, macan tutul, singa, jerapah, serta badak.<ref>Graham, T. (Writer and Director). (2000). The Fall [Television series episode]. In T. Graham (Producer), Rome: Power and Glory. Military Channel.</ref> Peristiwa-peristiwa tersebut juga dirayakan dalam literatur dengan berbagai publikasinya, antara lain termasuk ''Sejarah Seribu Tahun'' karya [[Asinius Quadratus]] yang secara spesial dipersiapkan untuk perayaan hari lahir ini.