Samudramantana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Leoboudv (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
Baris 3:
'''Samuderamantana''' atau '''Sagaramantana''' diterjemahkan dari [[bahasa Sansekerta]] sebagai '''Pengadukan Samudra Susu''' merupakan salah satu bagian dari sekumpulan cerita [[mitologi]] agama [[Hindu]] yang merupakan periode populer dalam [[Purana]] dan tergabung di dalam naskah [[Adiparwa]], [[parwa]] pertama dari [[Mahabharata]]. Berdasarkan sumbernya, kitab [[Mahabharata]], maka dapat diketahui bahwa cerita ini berlatar belakang agama Hindu dan merupakan bagian dari pengaruh kebudayaan yang diadopsi dari [[India]]. Kisah ini mengibaratkan upaya para [[dewa]] dan [[asura]] dalam memperoleh air keabadian [[amerta]] dari pengadukan samudra susu, dengan proses yang mirip dengan cara tradisional pembuatan [[mentega]] dengan mengaduk-aduk cairan krim [[susu]].
 
Selain di India, kisah ini terkenal di lingkungan kerajaan-kerajaan yang dipengaruhi budaya Hindu, seperti [[Kerajaan Khmer]] di [[Kamboja]] dan Kerajaan-kerajaan [[Jawa]] Kuno di [[Indonesia]], serta [[Thailand]]. [[Relief rendah]] yang besar dan indah terdapat di dinding candi [[Angkor Wat]], terdapat pula mastaka atau kemucak candi berupa replika adegan Samudra Manthana di [[Trowulan]], [[Majapahit]]. DiPada masa kini adegan Samudramanthana menjadi hiasan yang terkenal di [[Bandara Suwarnabhumi]], [[Bangkok]], [[Thailand]].
 
==Kisah Pengadukan Samudra Susu==