Bisri Syansuri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa ) |
|||
Baris 13:
Di sisi pergerakan, ia bersama-sama para kiai muda saat itu antara lain KH Abdul Wahab Chasbullah, [[Mas Mansyur|KH Mas Mansyur]], KH Dahlan Kebondalem, dan KH Ridwan, membentuk klub kajian yang diberi nama Taswirul Afkar (konseptualisasi pemikiran) dan sekolah agama dengan nama yang sama, yaitu Madrasah Taswirul Afkar. Ia adalah peserta aktif dalam musyawarah hukum agama, yang sering berlangsung di antara lingkungan para kiai pesantren, sehingga pada akhirnya terbentuklah organisasi [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Keterlibatannya dalam upaya pengembangan organisasi NU antara lain berupa pendirian rumah-rumah yatim piatu dan pelayanan kesehatan yang dirintisnya di berbagai tempat.
Pada masa kemerdekaan ia pun terlibat dalam lembaga pemerintahan, antara lain dalam [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (KNIP), mewakili unsur [[Masyumi]] (tempat Nahdlatul Ulama tergabung secara politis). Ia juga menjadi anggota Dewan [[Konstituante]] tahun 1956, hingga ke masa pemilihan umum tahun 1971. Setelah wafatnya [[Wahab Hasbullah|KH Abdul Wahab Chasbullah]], tahun 1972 ia diangkat sebagai ''Rais Aam'' (ketua) ''Syuriah'' (pimpinan tertinggi) Nahdlatul Ulama. Ketika NU bergabung ke [[Partai Persatuan Pembangunan]], ia pernah menjadi ketua Majelis Syuro partai ini. Ia terpilih menjadi anggota [[DPR]] sampai tahun 1980.
|