Bandung Kogyo Daigaku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Baris 73:
* Ir. Soenarjo - lulusan [[TH Bandung]] bulan Juni 1940<ref name="BN400605">{{nl}} [http://kranten.kb.nl/view/paper/id/ddd%3A010227184%3Ampeg21%3Ap019%3Aa0250 "Examenuitslagen Technische Hoogeschool" dalam Harian ''"Bataviaasch nieuwsblad"'' edisi 5 Juni 1940, Tahun ke-55 No.161.]</ref>, mengajar Irigasi, Hidrolika, dan Mesin.<ref name="saka"/>{{rp|27}}
 
Pada tanggal 1 Juli 1944, [[Roosseno]] yang pada waktu itu berusia 35 tahun, diangkat Pemerintah Balatentara Nippon sebagai profesor ''(Kyooju)'' di Bandung Kogyo Daigaku dalam bidang ilmu mekanika dan beton serta baja. Dia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang diangkat sebagai guru besar dipada masa pendudukan Jepang.<ref>[http://wiryanto.wordpress.com/2008/08/02/100-tahun-roosseno/ Wiratman Wangsadinata, “100 Tahun Roosseno”, Kompas, Sabtu, 2 Agustus 2008]</ref>
 
Selama pendudukan Jepang, BKD berhasil meluluskan lima orang dengan gelar sarjana teknik ''(kogakusi)'' semuanya dari Bagian Sipil. Sebelum [[TH Bandung]] ditutup mereka adalah mahasiswa TH tingkat akhir.<ref name="saka"/>{{rp|27}} Catatan nama insinyur baru lulusan BKD tersebut belum ditemukan, sekedar pembanding, buku ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 2: Daftar lulusan ITB, halaman 169, dalam tahun 1945 cuma mencatat 3 orang: Irdan Idris, Nowo, dan Soebianto.<ref name="sakb"/>{{rp|169}}