Goenarso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa , - di masa-masa + pada masa-masa , -Di masa-masa +Pada masa-masa )
Baris 29:
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di [[MULO]] (pendidikan setara [[SMP]] sekarang) di [[Madiun]] pada tahun 1926 dan [[AMS]]-B (pendidikan setara [[SMA]] sekarang) di [[Yogyakarta]]<ref name="sedi">[http://books.google.co.id/books?id=XT6LWEfODUgC&pg Effendi, A. & Aksan, H. (2009). ''Prof. Dr. Ir. Sedyatmo: intuisi mencetus daya cipta.'' Jakarta: PT Mizan Publika.]</ref>{{rp|60}} pada tahun 1929, {{PAGENAME}} melanjutkan pendidikan tingginya di ''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' ([[TH Bandung]] - yang kemudian menjadi [[Institut Teknologi Bandung]] - [[ITB]]). Setelah lulus ujian tahap persiapan (''propaedeutisch-examen'' - ujian kenaikan tingkat 1) pada bulan Mei 1930, ujian kenaikan tingkat 2 pada bulan Mei 1932, ujian tahap kandidat (''candidaats-examen'' - ujian kenaikan tingkat 3) pada bulan Mei 1933, dan ujian akhir keinsinyuran (''ingenieurs-examen'' - ujian akhir tingkat 4) pada bulan Juni 1935<ref name="sak-b">Sakri, A. (1979b). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 2: Daftar lulusan ITB. Bandung: Penerbit ITB.</ref>, maka secara resmi {{PAGENAME}} menjadi seorang insinyur sipil lulusan Bandung (''Bandoengsche civiel ingenieur'').<ref>[[Daftar lulusan Technische Hoogeschool te Bandoeng]]</ref>
 
Setelah lulus ia bekerja dalam bidang pendidikan yaitu mendirikan sekolah dan melanjutkan mengelola sekolah yang telah didirikan Ir. [[Roosseno]].<ref name="sedi"/>{{rp|67}} DiPada masa pendudukan Jepang, minatnya terhadap bidang matematika semakin besar, sehingga ia menolak bertugas dalam pembangunan jalan dan jembatan yang sangat diperlukan Jepang, dan untungnya ia tetap diperbolehkan pemerintah pendudukan Jepang untuk memimpin sebuah [[SMA]] di Semarang.<ref name="sedi"/>{{rp|89}}
 
Pada tanggal 1 April 1944, bersama seniornya [[Roosseno]], {{PAGENAME}} dan beberapa alumni [[TH Bandung]] lainnya diangkat menjadi staf pengajar di ''[[Bandung Kogyo Daigaku]]'' (BKD - Sekolah Tinggi Teknik yang didirikan pemerintah pendudukan Jepang di lokasi [[TH Bandung]] yang ditutup tahun 1942). Walaupun dia lulus sebagai insinyur sipil, pada waktu itu dia mengajar mata pelajaran Ilmu Pasti dan Fisika, dan sepertinya minat terhadap bidang matematika tersebut terus terbawa.<ref name="sak-a">Sakri, A. (1979a). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 1: Selintas perkembangan ITB. Bandung: Penerbit ITB.</ref>