Ayat-Ayat Setan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
k Ikhtisar kisah: tata letak
Gunkarta (bicara | kontrib)
Baris 71:
 
Makna yang tersirat dari peristiwa ini adalah; Nabi Muhammad sempat berpaling dari [[tauhid]] atau [[monoteisme]] sejati, dengan berkompromi dengan pemujaan selain Allah, dan mengatakan bahwa dewi-dewi ini adalah benar dan pengantaraan mereka adalah efektif. Penduduk Mekah bersuka cita mendengar ini dan turut [[sujud]] bersama Nabi Muhammad di ujung ''surah''. Penghijrah Muslim yang telah melarikan diri ke [[Ethiopia|Abesinia]] yang mendengar berakhirnya penindasan, mulai kembali ke Mekkah. Tradisi Islam menyebutkan bahwa Malaikat Jibril menghardik Nabi Muhammad karena telah mengelirukan firman Allah.{{Quran-usc|22|52}}
<blockquote>
<blockquote>Tidak pernah Kami mengirim seorang utusan atau nabi sebelum kami tetapi apabila Dia membaca (wahyu) yang dibisikkan setan (pembangkang) dalam seperti mana yang dia membaca yang disebutkan. Tetapi Allah mematahkan apa yang setan bisikkan. Kemudian Allah meneguhkan wahyu-Nya. Allah adalah yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.</blockquote>
</br>Tidak pernah Kami mengirim seorang utusan atau nabi sebelum kami,
</br>tetapi apabila dia membaca (wahyu) yang dibisikkan setan (pembangkang) dalam seperti mana yang dia membaca yang disebutkan.
</br>Tetapi Allah mematahkan apa yang setan bisikkan.
</br>Kemudian Allah meneguhkan wahyu-Nya.
</br>Allah adalah yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
</br></blockquote>
 
Nabi Muhammad menarik kembali kata-katanya dan penindasan oleh penduduk Quraisy Mekkah kembali berlanjut. Ayat {{Quran-usc-range|53|21|23}} telah diberikan, di mana dewi-dewi ini telah direndahkan. Ayat tersebut, dari 53:19, berbunyi:
<blockquote>