Paleopatologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yuuudiii (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -di \[\[masa +pada [[masa, -\(di masa +(pada masa, -Di masa +Pada masa)
Baris 6:
Di luar [[Indonesia]], terutama di [[Eropa]], Ilmu Paleopatologi berkembang antara masa [[Renaisans]] dan abad ke sembilan belas. Pada masa itu, terdapat peningkatan rasa ketertarikan terhadap [[penyakit]] kuno, terutama penyakit pada hewan [[prasejarah]]. Ilmu paleopatologi yang khusus mempelajari [[manusia]], berkembang pada pertengahan abad ke sembilan belas dan [[Perang Dunia I]] ketika beberapa orang [[dokter]] dan antropolog mulai menulis buku mengenai patologi pada [[kerangka]] kuno. Setelah Perang Dunia Pertama, cabang ilmu ini kemudian dianggap sebagai sebuah cabang ilmu ilmiah.<ref name=Aufderheide>Aufderheide, A.C and Rodríguez-Martín, C. 1998. The Cambridge Encyclopedia of Human Paleopathology. Cambridge: Cambridge University Press.</ref>
 
Setelah [[Perang Dunia II]] paleopatologi mulai dipandang sebagai alat yang penting untuk memahami [[populasi]] dipada masa lalu, dan pada tahap ini cabang ilmu ini mulai berhubungan dengan [[epidemiologi]] dan [[demografi]]
 
==Paleopatologi Manusia==