Lim Joey Thay: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Merapikan
Baris 10:
| caption = Lim Joey Thay (difoto 2009 pada usia 83 tahun) dan Liu Yang Siang (kini hijrah ke Amerika Serikat) yang masih hidup merupakan dua dari lima dokter yang memeriksa jenazah [[Pahlawan Revolusi]]
| birth_name =
| birth_date = {{birth datelahirmati|[[Hindia |1926Belanda]]|0|0|1926|[[Jakarta]]|11|22|2011}}
| birth_place = {{bendera|Hindia Belanda}}
| disappeared_date =
| disappeared_place =
Baris 79:
| box_width =
}}
'''Prof. dr. Lim Joey Thay''' alias '''dr. Arif Budianto''' ({{lahirmati|[[Hindia Belanda]]|0|0|1926|[[Jakarta]]|11|22|2011}}) adalah dokter yang merupakan lektor [[Ilmu Kedokteran Kehakiman]] [[Fakultas Kedokteran]] [[Universitas Indonesia]] (FK-UI), dan satu dari lima dokter yang melakukan visum terhadap [[Pahlawan Revolusi]] korban peristiwa [[G30S/PKI|Gerakan 30 September]]. <ref name="visumg30s">{{cite web|url=http://www.jakartabeat.net/kolom/konten/lim-joey-thay-dan-hasil-visum-para-pahlawan-revolusi-bagian-1-dari-2-tulisan|title=Lim Joey Thay dan Hasil Visum Para Pahlawan Revolusi (Bagian 1 dari 2 Tulisan)|authors=Teguh Santosa|publisher=jakartabeat.net|date=2 April 2009|accessdate=24 September 2015|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150924055227/http://www.jakartabeat.net/kolom/konten/lim-joey-thay-dan-hasil-visum-para-pahlawan-revolusi-bagian-1-dari-2-tulisan|archivedate= September 24, 2015}}</ref> <ref>{{cite web|url=http://www.jakartabeat.net/kolom/konten/lim-joey-thay-dan-hasil-visum-para-pahlawan-revolusi-bagian-2-dari-2-tulisan|title=Lim Joey Thay dan Hasil Visum Para Pahlawan Revolusi (Bagian 2 dari 2 Tulisan)|authors=Teguh Santosa|publisher=jakartabeat.net|date=2 April 2009|accessdate=24 September 2015|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140209131251/http://jakartabeat.net/kolom/konten/lim-joey-thay-dan-hasil-visum-para-pahlawan-revolusi-bagian-2-dari-2-tulisan|archivedate=February 9, 2014}}</ref>
 
==Sejarah==
Baris 91:
Sesuai dengan mandat, kelima dokter tersebut berpacu dengan waktu dan proses pembusukan, mereka bekerja keras selama delapan jam, dari pukul 4.30 sore tanggal 4 Oktober, hingga pukul 12.30 tengah malam 5 Oktober, di kamar mayat RSP Angkatan Darat.
 
{{cquote|Hasil otopsi yang dilakukan dr. Lim Joey Thay dan teman-temannya sama sekali tidak menemukan tanda-tanda rusaknya jenazah seperti yang dilaporkan media massa yang dikuasai [[Angkatan Darat]], yaitu [[Angkatan Bersendjata]] dan [[Berita Yudha]], dan beberapa media cetak lain yang diperbolehkan beredar selagi mengikuti aturan main dan kemauan pihak militer. Sumber berita lain di masa itu adalah [[RRI]], [[TVRI]] dan Kantor Berita [[Antara]].<ref name="visumg30s"/><ref>{{cite web|url=http://news.detik.com/berita/1775233/lim-joe-thay-dokter-yang-memvisum-jasad-pahlawan-revolusi-itu-telah-tiada|title=Lim Joe Thay, Dokter yang Memvisum Jasad Pahlawan Revolusi Itu Telah Tiada|authors=(ahy/irw)|publisher=news.detik.com|date=Jumat 25 Nov 2011, 01:09 WIB|accessdate=September 24, 2015|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150924224345/http://news.detik.com/berita/1775233/lim-joe-thay-dokter-yang-memvisum-jasad-pahlawan-revolusi-itu-telah-tiada|archivedate=September 24, 2015}}</ref>}}
 
[[Berkas:Sukarno dan Suharto.JPG|thumb|left|280px|Sukarno menyatakan bahwa [[Surat Perintah Sebelas Maret]] kepada [[Soeharto]] adalah surat kuasa untuk, diantaranya, mengamankan situasi dan kondisi keamanan, menjaga kewibawaan presiden, bukan surat transfer kekuasaan. Pasca 1 Oktober 1965, Mayjen [[Soeharto]] sebagai Panglima Kostrad dan Panglima Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban menemukan jenazah perwira yang ditemukan dalam satu Lubang Buaya. Dengan legitimasi [[Supersemar]], gejolak ekonomi-politik, demo mahasiswa yang ditunggangi Pangkostrad, Soeharto menggantikan Soekarno sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Hingga Indonesia modern, peristiwa Gerakan 1 Oktober masih berkabut misteri tentang siapa sebenarnya dalang yang harus ditunjuk pada peristiwa berdarah tersebut. Pun, narasi ''komunis adalah atheis'' pada era reformasi dan abad informasi tetap menjadi komoditas sebagian caleg dan ajang kontestasi pemilihan umum]]