Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Yanto1967 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
|situs=[http://www.iisip.ac.id http://www.iisip.ac.id]}}
 
'''Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta''' (IISIP) Kampus Tercinta IISIP Yang beralamat di Jl.Raya Lenteng Agung 32 [[Jakarta Selatan]] 12610 berdiri di [[Jakarta]] {{birth date and age|1953|12|5}} dulu bernama Sekolah Tinggi Publisistik(STP). Luas Area Kampus 20.000 m2 , Badan Hukum Penyelenggara Yayasan Kampus Tercinta Ketua Ir.Ilham P. Hutasuhut,MM. Lambang IISIP Jakarta berbentuk “perisai” yang berlandaskan motto berbunyi “Katha Çakti” dengan penjelasan sebagai berikut : Perisai terbagi dalam tiga bidang di bidang atas terdapat bintang segi lima berwarna putih di atas dasar biru muda yang bermakna ilmu ,di bidang bawah sebelah kiri terdapat kentongan di atas dasar merah kekuning–kuningan yang berarti memberikan peringatan di bidang bawah sebelah kanan terdapat obor di atas dasar hitam yang berarti memberikan penerangan di pinggir perisai terdapat rangkaian mata rantai yang berbeda-beda bentuknya, berarti persatuan dari keanekaragaman program keahlian.Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta didirikan tanggal 5 Desember 1953, dengan nama Perguruan Tinggi Djurnalistik (PTD), oleh Perhimpunan Mahasiswa Akademi [[Wartawan]] yang dipimpin oleh [[A.M. Hoeta Soehoet]] sebagai Ketua Umum.Tanggal 20 Februari 1956 dengan Surat Keputusan Menteri P.P. & K No. 12375/S ditetapkan, bahwa lulusan PTD hingga tingkat bakaloreat diakui dan diberi penghargaan setara dengan tamatan berijazah Bakaloreat pada Universitas Negeri dengan gelar "Bachelor of Arts (in Journalism & Social Sciences)".
 
Lambang IISIP Jakarta berbentuk “perisai” yang berlandaskan motto berbunyi “Katha Çakti” dengan penjelasan sebagai berikut : Perisai terbagi dalam tiga bidang di bidang atas terdapat bintang segi lima berwarna putih di atas dasar biru muda yang bermakna ilmu ,di bidang bawah sebelah kiri terdapat kentongan di atas dasar merah kekuning–kuningan yang berarti memberikan peringatan di bidang bawah sebelah kanan terdapat obor di atas dasar hitam yang berarti memberikan penerangan di pinggir perisai terdapat rangkaian mata rantai yang berbeda-beda bentuknya, berarti persatuan dari keanekaragaman program keahlian.
Tanggal 4 Mei 1960 nama perguruan diubah menjadi Perguruan Tinggi Publisistik (PTP), untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmunya yang telah menjadi Ilmu Publisistik, yang tidak hanya mempelajari persuratkabaran dan jurnalistik saja, tetapi merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri, mengenai usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Pada tahun ini juga PTP membuka tingkat sarjana. Sarjana publisistik yang pertama di Indonesia dihasilkan oleh Perguruan Tinggi Publisistik dalam ujian negara yang diselenggarakan tanggal 27 Juli 1962, yaitu Drs. A. M. Hoeta Soehoet. Tanggal 21 Oktober 1976, Menteri P & K mengganti nama PTP menjadi Sekolah Tinggi Publisistik (STP).Sejak tahun 1981 Sekolah Tinggi Publisistik (STP) mulai melaksanakan kegiatan akademik di kampus sendiri di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
 
Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta didirikan tanggal 5 Desember 1953, dengan nama Perguruan Tinggi Djurnalistik (PTD), oleh Perhimpunan Mahasiswa Akademi [[Wartawan]] yang dipimpin oleh [[A.M. Hoeta Soehoet]] sebagai Ketua Umum.Tanggal 20 Februari 1956 dengan Surat Keputusan Menteri P.P. & K No. 12375/S ditetapkan, bahwa lulusan PTD hingga tingkat bakaloreat diakui dan diberi penghargaan setara dengan tamatan berijazah Bakaloreat pada Universitas Negeri dengan gelar "Bachelor of Arts (in Journalism & Social Sciences)".
 
Tanggal 4 Mei 1960 nama perguruan diubah menjadi Perguruan Tinggi Publisistik (PTP), untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmunya yang telah menjadi Ilmu Publisistik, yang tidak hanya mempelajari persuratkabaran dan jurnalistik saja, tetapi merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri, mengenai usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain.
 
Tanggal 4 Mei 1960 nama perguruan diubah menjadi Perguruan Tinggi Publisistik (PTP), untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmunya yang telah menjadi Ilmu Publisistik, yang tidak hanya mempelajari persuratkabaran dan jurnalistik saja, tetapi merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri, mengenai usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Pada tahun ini juga PTP membuka tingkat sarjana. Sarjana publisistik yang pertama di Indonesia dihasilkan oleh Perguruan Tinggi Publisistik dalam ujian negara yang diselenggarakan tanggal 27 Juli 1962, yaitu Drs. A. M. Hoeta Soehoet. Tanggal 21 Oktober 1976, Menteri P & K mengganti nama PTP menjadi Sekolah Tinggi Publisistik (STP).Sejak tahun 1981 Sekolah Tinggi Publisistik (STP) mulai melaksanakan kegiatan akademik di kampus sendiri di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
 
Mulai Tahun kuliah 1984 -1985 STP mulai menerapkan Program [[Sarjana]] S1 dengan [[Sistem Kredit Semester]] (SKS) pada ketiga jurusan yaitu :
Baris 26 ⟶ 32:
Tanggal 27 Juli 1985 dengan SK Mendikbud No. 0333/O/1985, bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi/Sekolah Tinggi Publisistik dikembangkan menjadi Institut dengan nama Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.Berdasarkan SK Mendikbud No : 0546/O/1990 tanggal 20 Agustus 1990, pada tahun kuliah 1990-1991, IISIP Jakarta membuka dua fakultas lagi, yaitu :
 
'''Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan dua jurusan yaitu:'''
 
* Jurusan Ilmu Politik
Baris 32 ⟶ 38:
* Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial.
 
'''Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dengan satu jurusan, yaitu :'''
 
* Jurusan Ilmu Administrasi Niaga
 
Mulai tahun kuliah 1999-2000, sesuai dengan SK Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 09/DIKTI/Kep/1999 tanggal 12 Januari 1999 IISIP Jakarta membuka Jurusan Ilmu Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Sesuai dengan perkembangan, mulai tahun kuliah 2006/2007 Jurusan Ilmu Periklanan menjadi jurusan yang mandiri terpisah dari Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat. Jurusan Ilmu Penerangan diganti menjadi Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi seiring dinamika komunikasi yang perlu dikelola dengan lebih baik.

Dengan demikian saat ini di IISIP Jakarta terdapat 8 (delapan) jurusan yaitu Ilmu Jurnalistik, Ilnu Hubungan Masyarakat, Ilmu Manajemen Komunikasi, Ilmu Periklanan, Ilmu Politik, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Ilmu Hubungan Internasional, dan Ilmu Administrasi Niaga pada jenjang sarjana (S1).
 
Tahun 2008 telah dibuka program pascasarjana Ilmu Komunikasi, dengan izin dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 896/D/T/2008 tanggal 24 Maret 2008 tentang Ijin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Komunikasi (S2) pada Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.
 
=== Program [[Sarjana]] (S1)===
Fakultas Ilmu Komunikasi
 
Baris 58 ⟶ 68:
* Program Studi Administrasi Bisnis
 
=== Program [[Diploma]] (D3) ===
 
* Program Studi Ilmu Jurnalistik
Baris 68 ⟶ 78:
* Program Studi Ilmu Hubungan Masyarakat
 
=== Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ===
 
=== Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ===
* UKM [[Basket]]
* UKM [[Fotografi]]
Baris 85 ⟶ 94:
* UKM Forum Kajian [[Radio]] [[Televisi]] dan [[Film]] (FKRTF)
* UKM END CHAT ( English Debate Champions Team )
 
 
== Himpunan Mahasiswa Jurusan ( HIMA )==
Baris 97 ⟶ 105:
* Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis
 
=== Fasilitas Kampus ===
* Gedung Kuliah berlantai 4
* [[Auditorium]]
Baris 111 ⟶ 119:
* [[Cafe]]
 
=== Referensi =Alumni==
 
* [[Iwan Fals]]
*
* [[Andy F. Noya]]
*
* [[Hutari Wirandini Sutondo]] (masih kuliah)
 
== Referensi ==
 
* www.iisip.ac.id/Program studi