Musik Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa , - di masa-masa + pada masa-masa , -Di masa-masa +Pada masa-masa )
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di Abad +pada Abad, -di abad +pada abad, -Di abad +Pada abad, -Di Abad +Pada Abad)
Baris 152:
[[Berkas:Yeominrak.ogg|right|thumb|Cuplikan musik istana (jeong-ak) yang berjudul "yeominrak" (여민락;與民樂; "menikmati bersama rakyat").]]
[[Berkas:Korea-Buk for mugo.jpg|thumb|right|Kitab musik Dinasti Joseon, [[Akhak kwebeom]], menggambarkan alat musik genderang.]]
Musik istana disebut juga dengan istilah [[jeong-ak]] atau ''musik yang pantas''.<ref name="different"/> Musik istana di dibagi menjadi 2 jenis sejak zaman kerajaan [[Silla]], yakni [[hyang-ak]] dan [[tang-ak]].<ref name="different"/> Hyang-ak adalah musik asli Korea dan tang-ak adalah musik Cina yang berasal dari Dinasti Tang.<ref name="different"/> Penyatuan Semenanjung Korea oleh Silla yang beraliansi dengan Tang dipada abad ke-8, menyebabkan aliran budaya Cina masuk ke Korea.<ref name="different"/> Pada masa-masa berikutnya, musik Cina terus dinamakan dengan istilah tang-ak walaupun terjadi pergantian kekuasaan di negeri tersebut.<ref name="different"/>
 
[[Raja]] [[Sejong yang Agung]] dikenal sebagai pionir dalam mengembangkan musik istana Korea.<ref name="sejong"/> Setelah menetapkan titinada dasar permainan musik, ia mulai mengembangkan berbagai jenis [[alat musik]] untuk permainan musik istana.<ref name="sejong"/> Alat musik istana dikategorikan menjadi 8 jenis berdasarkan bahan pembuatannya: [[metal]], [[kayu]], [[tembikar]], [[mineral]], [[benang]] [[katun]], [[bambu]], [[labu]], dan [[kulit]].<ref name="sejong"/>
Baris 177:
==== Musik Buddhisme ====
[[Berkas:Korea-Haeinsa-23.jpg|thumb|right|Biksu memukul genderang sebelum beribadah, [[Haeinsa]].]]
Dengan diperkenalkannya [[agama Buddha]] kepada [[masyarakat]] Korea dipada abad ke-4, musik bernapaskan Buddhisme mulai digunakan untuk menyampaikan tujuan-tujuan religius.<ref name="Shamanist Music and Buddhist Music">{{en}}[http://www.ncktpa.go.kr/eng/aboutg/pdf/34.pdf Shamanist Music and Buddhist Music], ''ncktpa.go.kr''. Diakses pada 28 Juni 2010.</ref> [[Buddhisme]] dijadikan sebagai agama negara oleh [[Dinasti Goryeo]] (935-1392) dan kesenian Buddhisme berkembang pesat, namun rekaman tertulis hanya sedikit yang tersisa.<ref name="Shamanist Music and Buddhist Music"/> Pengaruh musik Buddhis cukup besar pada musik rakyat dan bangsawan.<ref name="Shamanist Music and Buddhist Music"/> Jenis seni suara [[gagok]] memiliki kesamaan dalam teknik menyanyi dengan [[mantra]] beompae.<ref name="Shamanist Music and Buddhist Music"/> Musik Buddhis lain, yeongsan hoesang, berkembang dengan permainan alat musik orkestra dan terdiri dari banyak versi berbeda.<ref name="Shamanist Music and Buddhist Music"/> Musik agama Buddha yang dimainkan pada saat upacara-upacara dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni [[yeombul]], [[hwacheong]] dan [[beompae]].<ref name="Shamanist Music and Buddhist Music"/>
 
* ''Yeombul'': merupakan jenis [[mantra]] [[sutra]] yang dilantunkan pada upacara sehari-hari oleh biksu di dalam [[kuil]] dan disebut pula ''anchaebi sori'' atau [[lagu]] dalam ruangan.<ref name="Shamanist Music and Buddhist Music"/>