Pluneng, Kebonarum, Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
}}
[[Berkas:pluneng1.jpg]] [[Berkas:pluneng2.jpg]]
'''Pluneng''' adalah sebuah [[desa]] yang terletak di [[kecamatan]] [[Kebonarum, Klaten|Kebonarum]], [[Kabupaten Klaten|Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].[[Desa ]]Pluneng berbatasan dengan Desa [[Ngrundul]] di sebelah utara, Desa [[Nglinggi]] di sebelah timur, Kecamatan [[Klaten selatan]] di sebelah selatan, dan Desa [[Basin]] di sebelah barat.
 
==Pembagian Administrasi==
Desa Pluneng dibagi menjadi 13 [[Dukuh]], yaitu :
 
*Cinde
Baris 35:
===Asal Mula Nama===
Menurut para orang tua di desa Pluneng, kata "Pluneng" berasal dari kata "Nyemplung Seneng", suku kata "plu" diambil dari kata "Nyemplung" dengan mengambil "plu" nya, dan suku kata "neng" diambil dari kata "seneng" dengan mengambil "neng" nya.
Kata "Nyemplung Seneng" sendiri berarti "Jika masuk(ke dalam air) akan merasa senang" maksudnya adalah Jika ada orang yang masuk(mandi) di pemandian yang ada di Pluneng diharapkan akan merasa senang.Para orang tua jaman dahulu menamakannya "pluneng" karena memang di Desa Pluneng ada dua buah pemandian yang kini menjadi obyek [[pariwisata]] yang ramai dikunjungi(Pembahasannya di sub pariwisata).
 
==Pariwisata==
Baris 44:
Luas 700 m2.
Kedalaman 2 m.
Objek wisata ini terletak di Dukuh Tempel. Pemandian ini biasanya sering dinamakan "Umbul Lanang" oleh penduduk setempat. Pemandian Tirtamulyana berukuran lebih besar daripada Pemandian Tirtomulyani. Dahulunya pemandian ini digunakan untuk pemandian laki-laki dan perempuan, kemudian atas perintah sunan [[Paku Buwono X]], antara laki-laki dan perempuan tempatnya harus terpisah, selanjutnya para perempuan ditempatkan di pemandian Tirtomulyani, yang berlokasi di sebelah timur pemandian Tirtomulyono.
* Setiap tahunnya di pemandian Tirtomulyono diadakan upacara adat "ciblon" sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas air melimpah yang tersedia di Pluneng. Setiap tahunnya juga diadakan kegiatan "padusan", kegiatan ini diselenggarakan setiap bulan [[ramadhan]], tepatnya satu atau dua hari sebelum Puasa ramadhan.
 
===[[Pemandian Tirtomulyani]]===
Luas 400 m2.
Kedalaman rata-rata 75 cm.
Objek wisata ini terletak di Dukuh Karang Lor.Pemandian ini biasanya sering dinamakan "Umbul Wedok" oleh penduduk setempat. Pada pemandian terdapat Patung [[Budha]] yang berukuran besar. Konon menurut cerita penduduk setempat, Pemandian Tirtomulyani ini dulunya dihuni oleh seekor ular [[naga]] raksasa yang mengganggu kehidupan masyarakat yang hidup di sekitar pemandian, karena setiap ada kambing atau sapi yang lewat, ular naga tersebut akan langsung melahapnya.
 
 
Baris 60:
Ciblon adalah jenis kesenian yang hanya dapat dilakukan di dalam air, baik kolam maupun sungai. Ciblon biasa dilakukan dengan menepuk-nepukan tangan ke dalam air sehingga menghasilkan suara yang nyaring dan enak didengar. Ciblon ini biasa dilakukan oleh warga yang tinggal di pinggir sungai, untuk menghilangkan kelelahan setelah mencuci, ciblon biasanya dilakukan sambil mandi di sungai atau di kolam.
 
Di pluneng, seni ciblon dipentaskan sebagai pertunjukan kesenian pada umumnya. pentas seni Ciblon diselenggarakan setiap tahun sebagai tanda syukur kepada Tuhan atas terssedianya air yang melimpah di wilayah Pluneng. Pentas seni Ciblon diselenggarakan apada malam hari di pemandian Tirtomulyana dihadapan ratusan penonton. bersama dengan musik ciblon ini biasanya diiringi oleh lagu-lagu daerah, yang isinya tentang ucapan rasa syukur kepada Tuhan. Pementasan Seni ciblon juga disertai dengan pementasan seni rakyat yang lain, seperti [[karawitan]], tarian, srunthul, dolanan anak, dan sarasehan.
 
* Padusan
Baris 66:
* Merti Desa
Merti Desa merupakan sebuah prosesi tradisi lokal dalam bentuk kegiatan bersih desa. Kegiatan ini dilakukan werga secara [[gotong royong]].tujuannya supaya senantiasa mendapat berkah dan perlindungan dari Tuhan YME.
 
* Sambatan
Baris 72:
* Kumbakarnan
Tradisi ini merupakan kegiatan yang dilakukan para warga dalam rangka mempersiapkan hajatan yang akan diadakan salah satu warganya, khususnya hajatan perkawinan. Dalam tradisi kumbakarnan, para warga dikumpulkan dan diberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Istilah Kumbakarnan sendiri muncul karena pada tradisi ini, warga yang datang disediakan makanan yang berlimpah, layaknya ketika raja [[Kumbakarna]] akan diangkat menjadi senopati perang dalam perang Bharatayuda.
 
* Miwit
Baris 85:
 
* Kerajinan Kemoceng dari bulu ayam
Pusat kerajinan sulakkemoceng dari bulu ayam terdapat di dukuh Sawahan, pemasaran kerajinan ini mencpai daerah Jogjakarta[[Yogjakarta]] dan [[Solo]].
 
* Kerajinan ukir kayu
Berpusat di dukuh Ngemplak, kayu-kayu biasanya diukir menjadi mainan anak-anak, seperti mobil-mobilan, kapal, dan perahu. pemasarannya mencapai daerah Jogjakarta[[Yogjakarta]] dan sekitar [[Klaten]].
 
==Pendidikan==
Baris 95:
*SDN Pluneng 1
*SDN Pluneng 2
*SMPN [[Kebonarum]] 1
 
{{kelurahan-stub}}