Mang Koko: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Merapikan. |
|||
Baris 87:
| box_width =
}}
'''Koko Koswara''', biasa dipanggil '''Mang Koko''', ({{lahirmati|[[Indihiang, Tasikmalaya]]|10|4|1917|[[Kota Bandung|Bandung]]|4|10|1985}}) adalah seorang seniman [[Sunda]]. Ayahnya Ibrahim alias Sumarta, masih keturunan Sultan Banten ([[Sultan Hasanuddin]]). Ia mengikuti pendidikan sejak [[HIS]] ([[1932]]), [[MULO]] Pasundan ([[1935]]).
Bekerja sejak tahun [[1937]] berturut-turut di: Bale Pamulang Pasundan, [[Paguyuban Pasundan]], ''De Javasche Bank'';
== Bakat seni dan karya-karyanya ==
Baris 101:
Bakat [[seni]] yang dimilikinya berasal dari ayahnya yang tercatat sebagai ''juru mamaos'' Ciawian dan Cianjuran. Kemudian ia belajar sendiri dari seniman-seniman ahli karawitan Sunda yang sudah ternama dan mendalami hasil karya bidang karawitan dari [[Raden Machjar Angga Koesoemadinata]], seorang ahli musik Sunda.
Ia juga tercatat telah mendirikan berbagai perkumpulan kesenian, diantaranya: ''Jenaka Sunda
Mang Koko juga mendirikan sekaligus menjadi pimpinan pertama dari
([[1970]]-[[1983]]).
Karya cipta ''kakawihan'' yang ia buat dikumpulkan dalam berbagai buku, baik yang sudah diterbitkan maupun yang masih berupa naskah-naskah, diantaranya
Karya-karyanya bukan hanya dalam bidang ''kawih'', tapi juga dalam bidang [[Drama|seni drama]] dan [[gending karesmen]]. Dalam hal ini tercatat misalnya ''Gondang Pangwangunan, Bapa Satar, Aduh Asih, Samudra, Gondang, Samagaha, Berekat Katitih Mahal, Sekar Catur, Sempal Guyon, Saha?, Ngatrok, Kareta Api, Istri Tampikan, [[Kabayan|Si Kabayan]], Si Kabayan jeung Raja Jimbul, Aki-Nini Balangantrang, Pangeran Jayakarta,'' dan [[Nyai Dasimah|''Nyai Dasimah'']]''.''
== Penghargaan untuk Mang Koko ==
Mang Koko telah mendapat berbagai penghargaan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, lembaga atau organisasi masyarakat
Saat membaca riwayat kehidupan Mang Koko, akan ditemui seorang manusia yang telah memasrahkan jiwa dan raganya demi kehidupan dan kelestarian seni, khususnya [[Seni Tradisional Sunda|seni Sunda]]. Namun ia merasa sudah cukup bila ia disebut sebagai seorang penghalus jiwa, sebab seperti diungkapkan dalam salah satu kawihnya, seni adalah penghalus jiwa.
Baris 144 ⟶ 117:
== Rujukan ==
* Ruswandi, Tardi. 2000. "''Koko Koswara : Pencipta Karawitan Sunda yang Monumental''". Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung. [[ISSN]] 0854-3429.
* Satriana, R., Haryono, T., & Hastanto, S. (2014). Kanca Indihiang sebagai Embrio Kreativitas Mang Koko.
|