Tausiyah Cinta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Izhihaq (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Izhihaq (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{Infobox Film
| movie_name = Tausiyah Cinta
| image = PosterTausiyahCintaOfficial_Poster_Film_Tausiyah_Cinta.jpgjpeg
| image_size = 200px
| caption = Poster film
Baris 32:
 
== Sinopsis ==
Kebencian Lefan ([[Rendy Herpy]]) pada ayahnya semakin besar ketika ia harus kehilangan ibunya. Lefan menganggap bahwa sepanjang hidup ibunya, ayahnya selalu menyakiti batin sang ibu. Saat Lefan berada dalam situasi ini, Elfa ([Hidayatur Rahmi]), kakak perempuannya yang seorang ustadzah sampai tidak mempan menasihatinya. Lefan berfikir bahwa kakaknya itu sebenarnya tidak peduli dengan keluarga. Elfa terlalu fokus dengan profesi dan dunianya sampai tak mengetahui masalah yang dialami ibunya.
Kebencian Lefan ([[Rendy Herpy]]) pada ayahnya menguak sebuah perjalanan batinnya yang kering. Jiwanya kosong. Ia harus kehilangan ibu yang terdzolimi oleh ayahnya sendiri. Ia berjuang membuktikan pada ayahnya bagaimana caranya memuliakan perempuan.
Menjalani keseharian dengan hati dendam, Lefan berjuang membuktikan pada ayahnya bagaimana caranya meraih kesuksesan tanpa bantuan ayah dan memuliakan perempuan. Alhasil, Lefan berhasil menjadi konseptor bisnis yang kaya, terkenal dan sukses.
LefanKala mengalamikarirnya katarsisberada (berkali-kalidi merasakanpuncak, dendam di hati Lefan membuatnya mengalami pergulatan batin), layaknyayang hebat. Layaknya seorang yang kehausan di padang pasir., Iaia tahu bahwa ia haus, tetapi terus menemui jalan buntu untuk mencari jalan yang lebih baik.
SampaiPertemuan akhirnyaLefan Ia bertemu seorang pemuda bernamadengan Azka Pradipta ([[Hamas Syahid Izzuddin]]), sosok arsitek sholeh, tampan,keren, dan hafidz Qur’an.Qur’an Diamnyadalam menyejukkan.sebuah Azkaproject adalahmembuka sosokpergulatan batin yang nyarisselama ini mengendap sempurnadi hati Lefan. Lefan menemukan kharisma danpada apadiri Azka yang tidak ia dapatkan dari sosok ayahnya. LefanAzka kenaljuga dengandapat Azkamenjawab dalamribuan satupertanyaan projectkritis perihal pergulatan batin Lefan. Persahabatan pun dimulai.
Project tak hanya menjadi awal persahabatan Lefan dan Azka, tetapi juga pertemuan dua pemuda tampan ini dengan Rein ([[Ressa Rere]]), gadis cantik yang juga hafal qur'an, senang memanah dan lincah membuat gambar siluet. Rein adalah mahasiswi Teknik Lingkungan tingkat akhir yang sedang merampungkan skripsinya.
Pada diri Rein, Lefan mendapatkan sesuatu yang tidak ada pada diri kakaknya, Elfa. Ternyata, terdapat sosok sholehah yang membuat hati Lefan merasa damai. Salahkah Lefan jika ingin lebih dekat dengan Rein? Kalau memang bisa, bagaimana caranya?
Ada sebuahSebuah keputusan yang tidak wajar yangdari Rein membuat Lefan makinmeneteskan terpukulair mata. Keputusan apakah itu?
Dalam tetesan air matanya itulah, puisi Tausiyah Cinta tertulis. Biarlah rangkaian kata di dalamnya itu menjadi bukti proses ikhtiar Lefan. Ikhtiar dalam pencarian jalan untuk selalu dekat dengan-Nya...
 
<ref>[http://www.fotodakwah.com/2015/04/sinopsis-cerita-film-tausyiah-cinta.html] </ref>.
Sampai akhirnya Ia bertemu seorang pemuda bernama Azka Pradipta ([[Hamas Syahid Izzuddin]]), sosok arsitek sholeh, tampan,keren, dan hafidz Qur’an. Diamnya menyejukkan. Azka adalah sosok yang nyaris sempurna. Lefan menemukan kharisma dan apa yang tidak ia dapatkan dari sosok ayahnya. Lefan kenal dengan Azka dalam satu project . Persahabatan pun dimulai.
 
Sama-sama dibesarkan dalam keluarga Islam yang taat namun Azka sungguh berbanding terbalik dengan Lefan. Lefan terus mencari jawaban pergulatan-pergulatan batin yang dialaminya kepada Azka. Pertanyaan-pertanyaan kritis dari Lefan terus menyerang Azka satu demi satu.
 
Tak hanya menjadi arsitek pembangun gedung, Azka terus belajar menjadi arsitek pembangun iman untuk dirinya dan lingkungannya. Project di kantor mempertemukan dua pemuda tampan ini dengan Rein ([[Ressa Rere]]), gadis cantik yang juga hafal qur’an, jago memanah dan lincah membuat gambar siluet. Rein bekerja freelance di perusahaan iklan. Waktu berjalan efektif, persahabatan Azka dan Lefan makin sinergis. Sesuatu hal terjadi.
Lefan merasakan konflik batin, ia kehilangan. Lefan mendapatkan sesuatu pada diri Rein yang tidak ada di diri Elfa ([[Hidayaturrahmi]]), almarhu- mah kakaknya. Ternyata, ada sosok sholehah yang membuat hati Lefan merasakan sesuatu yang menyentuh.
Ada sebuah keputusan yang tidak wajar yang membuat Lefan makin terpukul. Keputusan apakah itu?
Lefan meneteskan air mata. Puisi Tausiyah Cinta ditulisnya sebagai bukti dari proses ikhtiar pen- cariannya untuk dekat pada Alloh SWT.<ref>[http://www.fotodakwah.com/2015/04/sinopsis-cerita-film-tausyiah-cinta.html] </ref>.
 
== Pemeran ==