Suzuki Satria 120 R: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldnonymous (bicara | kontrib) Into the trash it goes... |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 41:
Mengusung kapasitas silinder terbesar pada masanya. Teknologi [[Sistem pendinginan|sistem pendinginan]] udara Jet Cooled, yang telah terbukti baik dalam melepaskan panas mesin ke udara bebas. Juga dengan rangka dual crandle box seperti yang hanya ditemukan motor kelas sport, mengusung teknologi SCAF (Suzuki Computerized Analized Frame), sistem komputerisasi analisa rangka. Bentuk rangka unik inilah yang menaikan popularitasnya dalam segi desain sekaligus seringkali membawa motor ini menaiki podium tingkat internasional di kelasnya. Teknologi dua langkah yang efisien dalam mengail kecepatan tinggi, hadirnya versi kopling manual, hingga velg casting wheel dengan piringan depan dan belakang, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kecepatan. Sampai desain body pada versi terakhir yang melengkung tajam, menunjukan kemampuannya dalam membelah angin.
Meski kendala dalam konsumsi bahan bakar, oli samping, hingga komponen tertentu yang cukup rentan ketika digunakan dalam ajang balap resmi, harga yang cukup tinggi dibanding sekelasnya, dsb. Tidak pula menyurutkan popularitas motor ini, bahkan hingga saat ini, ketika pabrikan telah menghentikan produksinya sejak beberapa tahun lalu. Motor ini biasa dipakai orang-orang kampung di Indonesia karena harganya yang relatif murah dan mudah di modifikasi untuk drag race.
== Pranala luar ==
|