Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2791989
menambahkan referensi dari yuwono suwito anggota tim ahli cagar budaya yogya
Baris 50:
===Beranda===
Di beranda samping kanan (utara) masjid, terdapat [[sumur zam-zam]] atau [[Banyu Cis Sang Cipta Rasa]] yang ramai dikunjungi orang, terutama pada bulan [[Ramadhan]]. Selain diyakini berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, sumur yang terdiri dari dua kolam ini juga dapat digunakan untuk menguji kejujuran seseorang.
 
== Inspirasi bagi Thomas Karsten ==
[[Berkas:Museum Sonobudoyo.JPG|thumb|300px| Atap pada [[museum Sonobudoyo]] yang terinspirasi dari atap ''Limasan Lambang-teplok'' milik [[Masjid Agung Sang Cipta Rasa]] ]]
 
Ir. Thomas Karsten ketika diminta mendesain bangunan untuk [[museum Sonobudoyo]] yang mulai dibangun tahun 1934 di [[Yogyakarta]], beliau terinspirasi oleh seni arsitektur Cirebon terutama arsitektur atap dan konstruksinya, yakni bentuk atap ''Limasan Lambang-teplok'' milik [[Masjid Agung Sang Cipta Rasa]] dan pola-pola konstruksi ''cukit'' (bahasa Indonesia : Garpu) yang ada pada bangunan terbuka di area ''siti inggil'' [[keraton Kasepuhan]] [[Kota Cirebon]].
 
Pengadopsian gaya-gaya bangunan Cirebon oleh masyarakat [[Jawa]] terutama dari [[kesultanan Mataram]] bukan suatu hal yang asing karena sudah pernah dilakukan pada masa pemerintahan [[Sultan Agung dari Mataram | Sultan Agung Mataram]] dengan mengadopsi bentuk bangunan ''siti inggil'' keraton Pakungwati (sekarang : [[keraton Kasepuhan]]) untuk dijadikan dasar acuan bagi pembangunan ''siti inggil'' [[keraton Mataram]] di Yogyakarta, hal tersebut menurut Yuwono Suwito ( anggota tim ahli cagar budaya dan dewan pertimbangan pelestarian warisan budaya provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ) dikarenakan keraton Cirebon jauh lebih tua dibandingkan dengan keraton Yogyakarta, bahkan lebih tua dari sejarah awal kerajaan Mataram Islam.<ref>[http://news.fajarnews.com/read/2015/10/02/5613/arsitektur.keraton.yogyakarta.mengadopsi.keraton.kasepuhan.cirebon | 2015. Arsitektur Keraton Yogyakarta Mengadopsi Keraton Kasepuhan Cirebon. Cirebon : Fajar News]</ref>
 
== Galeri ==