Yap Thiam Hien: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa , - di masa-masa + pada masa-masa , -Di masa-masa +Pada masa-masa )
Kegiatan: Penambahan Sudisman pada riwayat pembelaan tersangka G30S
Baris 42:
Pada era [[Bung Karno]], Yap menulis artikel yang mengimbau presiden agar membebaskan sejumlah tahanan politik, seperti [[Mohammad Natsir]], [[Mohammad Roem]], [[Mochtar Lubis]], [[Subadio]], [[Syahrir]], dan [[Princen]].
 
Begitu pula ketika terjadinya [[Peristiwa G30S]], Yap, yang dikenal sebagai pribadi yang antikomunis, juga berani membela para tersangka G30S seperti [[Abdul Latief]], [[Asep Suryawan]], dan [[Oei Tjoe Tat]], dan [[Sudisman]]. Yap bersama [[H.J.C Princen]], [[Aisyah Aminy]], Dr Halim, [[Wiratmo Sukito]], dan Dr Tambunan yang tergabung dalam [[Lembaga Pembela Hak-hak Asasi Manusia (LPHAM)]] yang mereka dirikan 29 April 1966 dan sekaligus mewakili [[Amnesty International]] di Indonesia, meminta supaya para [[tapol]] PKI dibebaskan.
 
Ia juga membuktikan nasionalisme tidak dapat dikaitkan dengan nama yang disandang seseorang. Ini dibuktikannya dengan tidak mengganti [[nama Tionghoa]] yang ia sandang sampai akhir hayatnya walaupun ada himbauan dari pemerintah Orde Baru kepada orang Tionghoa di Indonesia untuk mengganti nama Tionghoa mereka.