Wayang cepak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 5:
== Sejarah ==
 
James Brandon dan Martin Banham dalam bukunya ''The Cambridge Guide to Asian Theatre'' menjelaskan bahwa pada tahun 1553 [[Sunan Giri]] membuat sebuah wayang yang bentuknya seperti boneka tangan dari kayu<ref name=brandon>Brandon, James dan Martin Banham. 197. The Cambridge Guide to Asian Theatre. [[Cambridge]] : Cambridge University Press</ref>. Wayang tersebut ditujukan agar dapat digelar sebagai dakwah Islam pada waktu siang hari dikarenakan [[wayang kulit]] yang merupakan seni pertunjukan bayangan pada masa tersebut hanya dapat digelar pada saat malam hari. Pada sekitar tahun 1583<ref>SpandiSopandi, Atik. 1984. Pagelaran Wayang Golek Purwa Gaya Priyangan. [[Bandung]] : Pustaka Buana</ref> - 1584<ref name=brandon/>, [[Sunan Kudus]] kemudian melakukan inovasi pada wayang kayu buatan [[Sunan Giri]], hasil inovasi inilah yang kemudian populer di wilayah pantai utara [[pulau Jawa]]. Daerah yang pertama kali dimasuki kesenian wayang baru ini adalah [[Cirebon]] dengan menampilkan kisah-kisah ''Menak'' (bahasa Indonesia : bangsawan) yang memiliki nama-nama seperti Amir, Amir Mukminin, Jaya Dimuri, Jayang Jurit, Jayeng Laga, Jayeng Satru serta lainnya, wayang tersebut kemudian dikenal dengan nama ''wayang cepak''.
 
=== Perkembangan masa [[kesultanan Cirebon]] ===